PR TASIKMALAYA - Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yeon-chul secara sukarela mengundurkan diri dari jabatannya.
Kim menyuarakan harapan bahwa kepergiannya akan membuka jalan bagi 'jeda' dalam peningkatan ketegangan antar-Korea yang disebabkan oleh pemboman kantor penghubung antar-Korea dan juga para pembelot.
Dalam pidato perpisahannya, Kim juga menekankan bahwa 'kebencian tidak dapat dikalahkan oleh kebencian' dalam permohonannya bagi kedua Korea untuk menghentikan spiral hubungan mereka dan kembali ke mode rekonsiliasi.
Baca Juga: Ketegangan Semakin Serius, Korea Selatan dan Korea Utara Siap Adu Kekuatan Militer Masing-masing
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Moon Jae-in menerima pengunduran diri yang ditenderkan Kim pada Rabu untuk mengambil tanggung jawab atas memburuknya hubungan lintas-perbatasan.
"Ada banyak luka untuk menyembuhkan dalam hubungan antara kedua Korea. Dalam situasi ini, menambahkan bekas luka baru akan membuat upaya untuk menyembuhkan mereka lebih sulit," kata Kim dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agency.
Kim juga mengungkapkan bahwa kedua Korea harus menghentikan perseteruan dan berharap kepergiannya akan menciptakan kesempatan untuk jeda yang singkat.
Baca Juga: Enggan Beri Tahu Putra Tertuanya, Donald Trump Akui Mendengar Hal Menarik tentang UFO Roswell
Pengunduran dirinya terjadi ketika ketegangan antara kedua Korea meningkat karena Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kota perbatasannya Kaesong minggu ini dan ancamannya untuk memindahkan pasukan ke daerah perbatasan dalam kemarahan atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim dari Korea Selatan.
Editor: Suci Nurzannah Efendi
Sumber: Yonhap News Agency