Pakar Sebut Dunia Semakin Berbahaya ketika Tiongkok dan Korea Utara Tingkatkan Persenjataan Nuklir

- 16 Juni 2020, 18:38 WIB
Ilustrasi nuklir.*
Ilustrasi nuklir.* /pixabay

PR TASIKMALAYA - Sebuah laporan yang dirilis Stockholm International Peace Research Institute pada Senin, 15 Juni 2020 menunjukkan, Tiongkok merupakan salah satu dari enam negara yang meningkatkan persenjataan nuklirnya dalam setahun terakhir.

Negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu telah menambahkan 30 hulu ledak sejak penghitungan tahun lalu, 2019.

Sementara itu, lima negara lainnya adalah India, Inggris, Pakistan, Israel, dan Korea Utara. Akan tetapi semuanya meningkat kurang dari 20 hulu ledak.

Baca Juga: Kalender Maya Tahun 2012 Salah Dibaca, Kini 21 Juni 2020 Ramai Dibahas sebagai Akhir Zaman

"Tiongkok berada di tengah modernisasi dan perluasan arsenal yang signifikan, dan India dan Pakistan juga dianggap meningkatkan ukuran persenjataan nuklir mereka," tulis laporan itu dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari South China Morning Post.

Laporan tersebut juga mengungkapkan, sementara negara-negara lain di dunia memiliki kekuatan nuklir menyusut di gudang senjata nuklir mereka, Tiongkok dan Korea Utara adalah dua dari enam negara yang meningkatkan cadangan mereka.

Persediaan hulu ledak global terus mengalami penurunan, terutama karena dua kekuatan nuklir terbesar yaitu AS dan Rusia telah mengurangi jumlah hulu ledak yang mereka miliki. Penurunan ini sebagian besar karena mereka membongkar senjata-senjata tua.

Baca Juga: Menyusul Satu Anggota DPRD Reaktif Rapid Test, Gedung DPRD Disemprot Disinfektan

"Pada saat yang sama, baik AS dan Rusia memiliki program yang luas dan mahal yang sedang berlangsung untuk mengganti dan memodernisasi hulu ledak nuklir, sistem pengiriman rudal dan pesawat, dan fasilitas produksi senjata nuklir mereka," tulis laporan itu.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x