Salman Rushdie, Penulis Kontroversial Novel Ayat-ayat Setan Ditikam hingga Alami Kerusakan Organ

- 13 Agustus 2022, 18:24 WIB
Penulis novel "Ayat-ayat Setan", Salman Rushdie, dilaporkan ditikam hingga alami kerusakan organ tubuh.
Penulis novel "Ayat-ayat Setan", Salman Rushdie, dilaporkan ditikam hingga alami kerusakan organ tubuh. /Reuters/Dylan Martinez

PR TASIKMALAYA - Penulis novel asal Inggris yang sempat menerima ancaman pembunuhan dari Iran pada tahun 1980an, Salman Rushdie, dikabarkan telah menjadi korban penusukan.

Penusukan terhadap Salman Rushdie dilaporkan terjadi di barat daya negara bagian New York saat penulis tersebut akan memberikan kuliah.

Menurut konfirmasi dari kepolisian, Salman Rushdie ditusuk setidaknya masing-masing satu kali di bagian leher dan perut.

Insiden ini terjadi pada hari Jumat, 12 Agustus 2022 waktu setempat di mana seorang penyerang terlihat menerjang Salman Rushdie yang tengah berada di atas panggung.

Baca Juga: Fakta Terbaru: Sebelum Tewas, Brigadir J Sempat Dipanggil Masuk ke Rumah oleh Ferdy Sambo

Pada saat kejadian, penulis yang berusia 75 tahun itu sedang diperkenalkan kepada penonton, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera.

Salman Rushdie kemudian diterbangkan ke sebuah rumah sakit dan harus menjalani operasi selama berjam-jam.

Sampai dengan Jumat malam, Salman Rushdie belum dapat berbicara dan harus menggunakan ventilator.

Agen buku Salman Rushdie, Andrew Wylie, mengatakan bahwa kondisi penulis kelahiran India tersebut saat ini cukup parah.

Baca Juga: Update Info Nobar Film One Piece Red di Indonesia, Nakama Tasikmalaya Sudah Bisa Pesan Tiket Presale

"Kemungkinannya Salman akan kehilangan salah satu matanya," kata Andrew Wylie.

"Saraf di lengannya terputus, hatinya ditusuk dan rusak," tambahnya.

Sementara itu, polisi mengungkapkan bahwa pelaku adalah seorang pemuda berusia 24 tahun yang bernama Hadi Matar yang berasal dari New Jersey, Amerika Serikat.

Mayor Eugene Staniszewski dari kepolisian New York mengatakan bahwa pihak berwenang meyakini Hadi Matar bertindak seorang diri.

Baca Juga: Chelsea vs Tottenham di Premier League 14 Agustus 2022: Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Eugene Staniszewski menyebut bahwa pelaku tidak memiliki indikasi motif apapun pada tahap penyelidikan yang disebut masih sangat awal ini.

Salah satu saksi serangan mengatakan bahwa Salman Rushdie ditikam enam hingga delapan kali sebelum penyerang bisa dihentikan.

Salman Rushdie sendiri selama ini telah dikenal sebagai penulis kontroversial yang menciptakan novel berjudul "Ayat-ayat Setan" (The Satanic Verses).

Bukunya tersebut telah dilarang di Iran dan di sejumlah negara lain karena dianggap sebagai hujatan oleh umat Muslim.

Baca Juga: Usai Serangan di New York, Salman Rushdie Menggunakan Ventilator

Pada tahun 1989, mendiang pemimpin Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengeluarkan dekret yang memerintahkan agar Salman Rushdie dibunuh.

Namun, pemerintah Iran tidak menyetujui dekret itu meskipun sentimen anti-Rushdie tetap ada.

Ketidaksetujuan pemerintah Iran ini dilakukan sebagai bagian dari prasyarat bagi Iran untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Inggris.

Ancaman terhadap Salman Rushdie sempat berkurang secara signifikan hingga akhirnya muncul kembali di tahun 2012.

Baca Juga: Tes Psikologi: Ungkap Kapasitas Intelektual Kamu dari Gambar yang Terlihat Pertama Kali

Pada tahun 2012, sebuah yayasan keagamaan semi-resmi dari Iran meningkatkan tawaran jumlah bayaran untuk membunuh sang penulis.

Bayaran tersebut meningkat dari 2,8 juta dolar, atau sekira Rp 41 miliar, menjadi 3,3 juta dolar, atau yang setara dengan Rp 48 miliar.

Karena banyaknya ancaman nyawa, Salman Rushdie kini tinggal di Amerika Serikat di bawah perlindungan kepolisian.

Sedangkan Inggris menganugerahinya gelar ksatria pada tahun 2007, yang memicu protes di beberapa negara Muslim di dunia.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x