Imbau untuk Menunda Pelonggaran Pembatasan, Anthony Fauci: Virus Corona Bisa Menjadi Tak Terkendali

- 14 Juni 2020, 16:10 WIB
Ilustrasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Ilustrasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) /Pixabay/Gerd Altman

PR TASIKMALAYA - Pejabat top penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci pada hari Jumat 12 Juni 2020, memperingatkan bahwa meningkatnya pasien rawat inap virus corona menjadi tidak terkendali diakibatkan karena pelacakan kontak yang kuat tidak diberlakukan.

Ketika pembatasan kegiatan ekonomi dicabut, Amerika Serikat mencatat kembali peningkatan infeksi.

"Tetapi ketika Anda mulai melihat lebih banyak pasien yang dirawat inap, itu adalah tanda yang pasti bahwa Anda berada dalam situasi yang salah," kata Fauci dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Global News. 

Baca Juga: Sempat Dituding Menyerupai Usaha Ruben Onsu, Pihak 'I AM GEPREK BENSU' Akui Pernah Alami Kerugian

Sejauh ini, lebih dari 114.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di Amerika Serikat.

Sekitar setengah lusin negara bagian AS bergulat dengan meningkatnya jumlah pasien virus corona yang mengisi ruangan rumah sakit.

Texas dan North Carolina pada hari Jumat melaporkan tingkat rawat inap tertinggi sejak pandemi dimulai.

Tetapi para pejabat di kedua negara menunjukkan mereka juga memiliki tingkat kematian terendah dari COVID-19.

Baca Juga: Twitter Tutup 170.000 Akun Buzzer Penyebar Konten Propaganda untuk Puji Pemerintah Tiongkok

Fauci menggarisbawahi bahwa peningkatan rawat inap adalah tren yang mengkhawatirkan, dan tanda bahwa Pemerintah perlu sedikit memperlambat pembukaan kembali pembatasan kegiatan.

Gubernur North Carolina Roy Cooper mengatakan bahwa sementara kenaikan rawat inap di negaranya dan kasus-kasus baru sangat serius.

Texas berada di garis depan dalam upaya negara untuk membuka kembali ekonomi mereka dan Gubernur Greg Abbott pada hari Jumat mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa hal itu akan tetap seperti itu.

"karena kami memiliki begitu banyak tempat tidur rumah sakit dan tersedia bagi siapa saja yang sakit," ujar Abbott.

Baca Juga: Kecewa pada JPU atas Kasus Novel Baswedan, Abraham Samad Sebut Jaksa Telah Lukai Rasa Keadilan

"Ada banyak kapasitas rumah sakit untuk dapat menangani COVID-19," tambahnya lagi.

Dia menambahkan bahwa tidak ada cara lain untuk mengembalikan pembukaan bisnis di negara bagian."

Sejumlah negara bagian dan kota telah memperlambat pembukaan kembali.

Gubernur Oregon Kate Brown mengatakan dia akan menunda aplikasi county setelah negara melaporkan peningkatan rekor harian dalam kasus vrus corona baru pada hari Kamis, 11 Juni 2020.

Baca Juga: Ditemui oleh Ruben Onsu, Pihak 'I AM GEPREK BENSU' Berikan 2 Tawaran untuk Selesaikan Masalah

"Ini pada dasarnya adalah 'lampu kuning' di seluruh negara bagian, saatnya untuk menekan jeda selama satu minggu sebelum pembukaan kembali," kata Brown, seorang Demokrat, dalam sebuah pernyataan.

Gubernur Republik Utah, Gary Herbert memerintahkan sebagian besar negara bagian untuk menghentikan pembukaan kembali sementara negara itu menyelidiki lonjakan kasus.

"Saya tidak ingin maju dan kemudian mengambil langkah mundur," kata Herbert.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Global News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x