Network
PR TASIKMALAYA - Kelompok Houthi Yaman pada hari Kamis, 9 Mei 2023 waktu setempat memberikan pernyataan bahwa pihaknya telah menargetkan 112 kapal Israel, Amerika Serikat (AS), dan Inggris saat dilakukannya operasi solidaritas Jalur Gaza ketika bulan November tahun lalu.
Pada pidato yang diberitakan oleh televisi Al-Masirah, Abdul Malik al-Houthi, pemimpin tertinggi Houthi memberikan ancaman kepada Israel dengan "pilihan strategis yang efektif" serta melakukan peningkatan eskalasi sesudah serangan Tel Aviv ke Rafah di Gaza selatan.
"Opreasi front Yaman akan terus menargetkan kapal-kapal AS, Israel, dan Inggris yang terkait musuh Israel. Kapal-kapal yang telah menjadi target pasukan kami telah mencapai 112, dan operasi pekan ini akan dilaksanakan menggunakan 10 rudal balistik dan jelajah serta drone," ujar al-Houthi.
Rencanannya pasukan Houthi akan melancarkan hal tersebut menggunakan benerapa jenis amunisi yang berbeda-beda seperti rudal balistik dan juga drone, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.
Baca Juga: PSSI Kecam Aksi Rasis Suporter Indonesia pada Pemain Guinea Usai Garuda Muda Alami Kekalahan
Pada sebelumnya, Houthi juga memaparkan bahwa mereka menargetkan tiga kapal Israel di Teluk Aden serta Samudera India, dan penargetan itu dilakukan dengan serangan langsung.
Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah AS, Inggris dan Israel terkait penargetan yang dilakukan oleh kelompok Al-Houthi.
Terkait agresi pasukan militer Israel di Rafah, Houthi memberikan ancaman serta penegasan bahwa pihaknya akan meningkatkan jumlah penargetan pada semua kapal yang memiliki keterkaitan dengan Tel Aviv.
“Dengan agresi Israel di Rafah, tahap keempat eskalasi pasukan kami akan mencakup kapal apa pun yang terkait dengan pasokan atau pengangkutan barang ke musuh dan ke mana pun mereka pergi,” ucap Al-Houthi.
