Disebut Gelombang Monster, Ombak Setinggi Gedung 8 Lantai Diprediksi akan Terjadi di Samudra Selatan

- 13 Juni 2020, 12:45 WIB
ILUSTRASI gelombang monster di Samudra Selatan yang telah terbukti mencapai setinggi bangunan delapan lantai.*./Pixabay
ILUSTRASI gelombang monster di Samudra Selatan yang telah terbukti mencapai setinggi bangunan delapan lantai.*./Pixabay /

Atlantik Utara, sementara itu, menunjukkan penurunan lima hingga 15 persen dari rendah ke menengah, tetapi peningkatan pada garis lintang tinggi sekitar 10 persen.

Ketinggian gelombang signifikan yang ekstrem di Pasifik Utara meningkat pada garis lintang tinggi lima hingga 10 persen.

Salah satu penulis makalah, Profesor Ian Young, memperingatkan bahwa lebih banyak badai dan gelombang ekstrem akan mengakibatkan naiknya permukaan laut dan kerusakan infrastruktur.

"Sekitar 290 juta orang di seluruh dunia sudah tinggal di daerah di mana ada kemungkinan satu persen banjir setiap tahun," kata Young.

“Peningkatan risiko kejadian gelombang ekstrem dapat menjadi bencana besar, karena badai yang lebih besar dan lebih sering akan menyebabkan lebih banyak banjir dan erosi garis pantai,” tambahnya.

Peneliti utama Alberto Meucci mengatakan studi menunjukkan bahwa wilayah Samudra Selatan secara signifikan lebih rentan terhadap peningkatan gelombang ekstrim dengan dampak potensial terhadap Orang Australia, Garis pantai Pasifik dan Amerika Selatan pada akhir abad ke-21.

“Hasil yang kami saksikan menunjukkan kasus kuat lain untuk pengurangan emisi melalui transisi ke energi bersih jika kami ingin mengurangi tingkat kerusakan garis pantai global,” ujarnya.

Penelitian ini dilakukan ketika para ilmuwan Selandia Baru telah mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang ekstremnya wilayah Samudra Selatan dengan gelombang yang digunakan oleh konsultan berbasis sains, MetOcean Solutions.

Lautan saat ini menyedot lebih dari 40 persen karbon dioksida yang dihasilkan, bertindak sebagai penyangga perubahan iklim sementara dengan memperlambat akumulasi gas rumah kaca di atmosfer bumi.

Namun angin barat yang sama yang memainkan peran penting dalam mengatur kapasitas penyimpanannya sekarang mengancam masa depannya sebagai bank CO2, dengan membawa air kaya karbon yang dalam ke permukaan.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah