Militer Mulai Terbuka, Trump Menolak Hapus Nama-nama Pemimpin Konfederasi dari Pangkalan AS

- 11 Juni 2020, 12:12 WIB
DONALD Trump bangga dan memuji  kesuksesan SpaceX luncurkan astronot NASA.*
DONALD Trump bangga dan memuji kesuksesan SpaceX luncurkan astronot NASA.* /AFP / MANDEL NGAN/

PR TASIKMALAYA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu menolak proposal untuk mengubah nama pangkalan militer AS yang diberi nama untuk para pemimpin Konfederasi dari Perang Saudara 1860-an, menolak permohonan banding yang dibuat setelah kematian pria keturunan Afrika-Amerika George Floyd.

Pengumuman Trump melalui tweet tersebut pada dasarnya menampar para pejabat Pentagon terbuka untuk membahas masalah ini.

Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat mengatakan bahwa Pentagon, termasuk Sekretaris Pertahanan Mark Esper dan Sekretaris Angkatan Darat Ryan McCarthy, terbuka untuk melakukan percakapan bipartisan tentang mengganti nama pangkalan militer yang dinamai untuk pemimpin Konfederasi.

Baca Juga: Jembatan Hancur Tersapu Longsor, Akses 75 Kepala Keluarga di Ciawi Terisolasi

Sepuluh pangkalan membawa nama-nama pemimpin militer Konfederasi, termasuk Fort Bragg di North Carolina, salah satu yang terbesar di Amerika Serikat, dan Fort Hood di Texas. Diskusi tentang penggantian nama pangkalan telah muncul sebagai cara untuk mencapai rekonsiliasi rasial.

Dalam serangkaian tweet, Trump berargumen bahwa pangkalan-pangkalan tersebut telah menjadi bagian dari 'Warisan Besar Amerika'.

"Amerika Serikat melatih dan mengerahkan PAHLAWAN kita di Hallowed Grounds ini, dan memenangkan dua Perang Dunia. Karena itu, Pemerintahan saya bahkan tidak akan mempertimbangkan penggantian nama Instalasi Militer yang Megah dan Fabel ini ..., ” tulis Trump dalam akun Twitter miliknya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Baca Juga: Batal Berangkat ke Tanah Suci, Calon Jemaah Haji Bakal Dapat 'Nilai Manfaat'

Masalah perbudakan orang Afrika-Amerika merobek-robek Amerika Serikat ketika negara-negara Selatan memisahkan diri untuk membentuk Negara Konfederasi Amerika untuk melindungi perbudakan. Negara-negara utara mengalahkan Selatan dalam Perang Sipil untuk memulihkan Uni.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x