Ditipu Pemerintah, Tentara Rusia Menangis Saat Ditangkap Ukraina: 'Saya Dikirim ke Kematian Saya'

- 4 Maret 2022, 15:02 WIB
Ilustrasi - Merasa ditipu pemerintah, beberapa tentara Rusia menangis usai ditangkap dan menjadi tawanan pasukan Ukraina.
Ilustrasi - Merasa ditipu pemerintah, beberapa tentara Rusia menangis usai ditangkap dan menjadi tawanan pasukan Ukraina. /REUTERS/Gleb Garanich

Baca Juga: Sebanyak 498 Tentara Rusia Tewas Sejak Dimulainya Konflik antara Rusia dengan Ukraina

Pendiri ShadowBreak, Samuel Cardillo mengatakan bahwa dia telah menerima rekaman dari para amatir yang mendengarkan percakapan tersebut.

"Ini pada dasarnya seperti memasuki frekuensi polisi di AS," kata Cardillo.

"Pada dasarnya Rusia mengirimkan sinyal analog. Jadi ketika mereka meminta dukungan udara, atau dukungan apa pun, Anda akan mendengar suara helikopter atau pesawat tempur," terangnya.

Salah seorang tentara Rusia pun mengaku, melalui pesan yang ia kirimkan ke ibunya, bahwa ia diberitahu pemerintah bahwa pasukannya akan disambut dengan tangan terbuka, tetapi ternyata mereka disebut fasis.

Baca Juga: PKB dan PAN Pengusul Penundaan Pemilu 2024, Ulil: Mengorbankan Partai Kecil yang Pro-Pemerintah?

Pesan tentara tersebut dibacakan oleh Serhiy Kyslytsia, utusan Ukraina di PBB.

Dalam pesan itu pun sang tentara mengungkap bahwa satu-satunya hal yang ia inginkan saat ini adalah bunuh diri.

"Bu, aku di Ukraina. Ini perang sungguhan. Aku takut, kami menembaki semua orang, bahkan warga sipil," kata sang tentara.

Pasal 13 Konvensi Jenewa mengatakan tawanan perang harus diperlakukan secara manusiawi dan dilindungi, terutama dari tindakan kekerasan atau intimidasi dan terhadap penghinaan dan keingintahuan publik.***

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah