Kehilangan Pekerjaan Akibat Lockdown, 14 Pekerja Migran di India Tewas Tertabrak Kereta Api

- 8 Mei 2020, 19:36 WIB
Petugas polisi memeriksa jalur kereta api setelah kereta menabrak pekerja migran yang tidur di lintasan di distrik Aurangabad di negara bagian barat Maharashtra, India, 8 Mei 2020.*
Petugas polisi memeriksa jalur kereta api setelah kereta menabrak pekerja migran yang tidur di lintasan di distrik Aurangabad di negara bagian barat Maharashtra, India, 8 Mei 2020.* //REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah kereta api di India menewaskan sebanyak 14 pekerja migran yang tertidur di trek jalur kereta api pada Jumat, 8 Mei 2020.

Menurut laporan, para pekerja migran tersebut kembali ke desa asal mereka setelah kehilangan pekerjaan karena lockdown akibat Covid-19.

Puluhan ribu orang telah yang merupakan pekerja migran berjalan pulang ke kampung halaman setelah di PHK akibat lockdown untuk mencegah virus Corona sejak akhir Maret.

Baca Juga: Bak Penjahat Profesional, Monyet Jenis Rhesus Tertangkap CCTV Bobol Mesin ATM di India

Kementerian kereta api India menyebutkan, masinis sudah mencoba menghentikan kereta barang ketika dia melihat para pekerja tidur di rel di negara bagian barat Maharashtra. Pihaknya juga kini tengah memesan penyelidikan.

Sebanyak 14 orang tewas, serta 5 lainnya mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut.

"Saya baru saja mendengar berita sedih tentang buruh yang tewas di bawah kereta, pekerjaan penyelamatan sedang berlangsung," kata Menteri Perkeretaapian Piyush Goyal yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Baca Juga: Nyaris Temukan Fakta Baru Soal Virus Corona, Peneliti Tiongkok Tewas Dibunuh di Amerika Serikat

Saat lockdown diberlakukan, semua angkutan umum telah ditangguhkan sehingga pekerja migran yang sering pulang harus berjalan jauh untuk sampai ke sana.

Polisi mengatakan, para pekerja itu bekerja di sebuah perusahaan baja dan berjalan ke desa mereka di negara bagian tetangga, Madhya Pradesh.

"Mereka telah berjalan sepanjang malam, mereka kelelahan dan tertidur di rel," kata seorang petugas polisi.

Baca Juga: Korsel Lacak Wabah Covid-19 di Klub Malam, Khawatir Ancaman Gelombang Ke-2 Pandemi

Karena sedang dalam pemberlakuan lockdown, mereka mungkin berpikir bahwa tidak akan ada kereta yang melintas.

Pemerintah India telah memperpanjang masa lockdown hingga 17 Mei 2020.

Penguncian selama delapan minggu di India, merupakan salah satu yang paling ketat di dunia dan telah membantu para pejabat agar tidak tertular, namun hal itu justru memukul orang miskin dengan keras.

Baca Juga: Diminta Layani Seminggu Sekali, Seorang Gadis Kini Hamil 8 Bulan oleh Ayah Tirinya

Kritik tajam telah meningkat tentang bagaimana pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi telah mengatur pesawat untuk membawa kembali orang India dari luar negeri.

Sementara itu, pemerintah meninggalkan buruh yang terdampar di kota-kota besar dengan sedikit makanan dan uang.

Dalam akun Twitter-nya, Modi mengaku sedih dengan para buruh migran yang kehilangan nyawanya akibat kecelakaan kereta api dan akan segera memberikan bantuan.

Baca Juga: Satu Warga Positif Covid-19, Aktivitas Salat Jumat dan Tarawih Ditiadakan Sementara

"Terkejut dengan kematian pekerja migran yang ditabrak kereta api. Kita harus malu dengan cara kita memperlakukan pembangun bangsa kita," kata Rahul Gandhi, pemimpin partai oposisi utama Kongres.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x