Atasi Masyarakat yang Nakal Tak Taat Aturan di Tengah Wabah Covid-19, Pemerintah Malaysia Turunkan 50.000 Personel

- 23 Maret 2020, 16:55 WIB
Seorang anggota Polisi Diraja Malaysia (PDRM) rela untuk tak tinggal dengan keluarganya selama 14 hari agar virus corona yang mungkin terbawa tak menginfeksi keluarganya.*
Seorang anggota Polisi Diraja Malaysia (PDRM) rela untuk tak tinggal dengan keluarganya selama 14 hari agar virus corona yang mungkin terbawa tak menginfeksi keluarganya.* /Kolase instagram/@pdrmsia_official dan pixabay

Di saat yang bersamaan, mengingat terkait kasus penyebaran virus corona pada kelompok jamaah Tabligh Mesjid Sri Petaling tempo lalu, polisi setempat telah melacak hampir 9.000 masyarakatnya.

Polisi juga mengimbau para anggota yang tersisa beserta keluarga mereka untuk memeriksakan kesehatan.

Baca Juga: Kini Tak Lagi 'Social Distancing', WHO Ubah Istilah tersebut Jadi Physical Distancing

"Kami meminta anggota tabligh untuk menyerah, bukan untuk menangkap mereka tetapi untuk membawa mereka dan anggota keluarga mereka ke klinik untuk screening. Anggota masyarakat yang mengenal orang-orang ini (yang mengikuti Tabligh tersebut, red) harus melaporkannya," katanya.

Tak hanya masyarakat Malaysia, pendatang asing, terutama dari kalangan Rohingya yang ikut menghadiri tabligh di Masjid Sri Petaling, diminta pula untuk menyerahkan diri dalam penyaringan uji kesehatan Covid-19. 

"Walaupun tidak punya dokumen, mereka tidak akan ditangkap karena  yang utama saat ini adalah kesehatan," katanya.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x