Ia mengenakan penutup mata, masker pelindung, dan meletakkan sebuah papan bertuliskan, ’Saya bukan virus. Saya manusia. Usir prasangka’, serta ia memutuskan berdiri mematung di pinggiran jalan Florence, Italia.
Aksi social experiment itu menghasilkan respon yang baik, karena warga Italia lebih banyak yang mendekati lelaki itu untuk melepaskan penutup mata dan masker, serta memberikan pelukan hangat padanya.
Kedua warga Tiongkok itu berharap dengan social experiment yang dilakukan dapat mengusir diskriminasi masyarakat dunia pada Tiongkok atas wabah virus corona tersebut.***