Mantan Staf Donald Trump Bekerja Sama dengan Komite Penyelidikan Kekerasan Capitol, Sebut Berikan Dokumen

- 1 Desember 2021, 12:40 WIB
Kekerasan Capitol - Alih-alih menentang, mantan kepala staf Donald Trump justru bekerja sama dengan Komite penyelidikan kekerasan Capitol.
Kekerasan Capitol - Alih-alih menentang, mantan kepala staf Donald Trump justru bekerja sama dengan Komite penyelidikan kekerasan Capitol. /Reuters / Stephanie Keith/

PR TASIKMALAYA – Ketua komite penyelidikan kekerasan Capitol AS mengungkapkan bahwa mantan kepala staf Donald Trump bekerja sama dengan panel tersebut, termasuk menyediakan dokumentasi.

Kesepakatan itu diumumkan pada Selasa, 30 November 2021 waktu setempat, tepat dua bulan setelah negosiasi antara Mark Meadows dan komite DPR AS terkait penyelidikan kekerasan Capitol.

Kekerasan yang terjadi di Capitol AS pada 6 Januari lalu itu dilakukan oleh para pendukung Donald Trump.

Kesepakatan dengan Mark Meadows terjadi setelah Departemen Kehakiman AS mendakwa sekutu lama Donald Trump, Steve Bannon, karena menentang panggilan pengadilan untuk bekerja sama dalam penyelidikan.

Baca Juga: Varian Omicron Sebabkan Kecemasan di Seluruh Dunia, Anthony Fauci: Masih Terlalu Dini

Perwakilan Demokrat Bennie Thompson, ketua komite terpilih DPR yang menyelidiki peristiwa mematikan itu, mengatakan bahwa ia mengharapkan Meadows untuk memberikan semua informasi yang diminta.

"Tuan Meadows telah terlibat dengan Komite melalui pengacaranya. Dia telah memberikan catatan kepada komite dan akan segera muncul untuk deposisi awal,” ungkap Thompson, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera.

Pada 6 Januari, para pendukung Donald Trump menyerbu Capitol AS dalam upaya untuk mencegah Kongres secara resmi menyatakan kekalahannya dalam pemilihan presiden 2020.

Baca Juga: OOTD Rayyanza Malik Ahmad Disorot, Netizen Melongo dengan Harganya

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x