PR TASIKMALAYA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menolak permintaan Donald Trump untuk tidak memberikan catatan Gedung Putih tentang pemberontakan 6 Januari di Capitol diserahkan kepada penyelidik kongres.
Donald Trump melawan penyelidikan resmi oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS atas peristiwa di Capitol AS, termasuk tindakannya sendiri dan kegiatan para pembantu dan penasihat politiknya.
Pada saat itu, Donald Trump memberikan pidato di Washington, DC, kepada ribuan pendukungnya dan mendesak mereka untuk berbaris di Capitol tempat para legislator AS bertemu untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden.
Baca Juga: Ramalan Shio Ayam, Anjing, dan Babi, 9 Oktober 2021: Tak Ada Alasan untuk Bergosip
Dia kemudian dimakzulkan karena hasutan pemberontakan setelah massa menyerbu gedung.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan pemerintahan Joe Biden tidak akan mengizinkan Donald Trumpuntuk memblokir permintaan dari komite DPR yang menyelidiki kerusuhan tersebut.
"Presiden berdedikasi untuk memastikan bahwa hal seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi, itulah sebabnya pemerintah bekerja sama dengan penyelidikan yang sedang berlangsung, termasuk Komite Terpilih 6 Januari, untuk mengungkap apa yang terjadi," kata Psaki.
Baca Juga: Keluar dari Tim Leslar, Moreno Beberkan Perubahan Rizky Billar Setelah Menikah dengan Lesti Kejora
“Sebagai bagian dari proses ini, presiden telah menetapkan bahwa pernyataan hak istimewa eksekutif tidak dijamin untuk kumpulan dokumen pertama dari Gedung Putih yang telah diberikan kepada kami oleh Arsip Nasional,” tandasnya.