Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Lebih dari 1.200 orang telah tewas oleh pasukan keamanan dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, menurut kelompok pemantau lokal.
Pers juga telah tertekansaat junta mencoba memperketat kontrol atas arus informasi, membatasi akses Internet dan mencabut izin media lokal.
Baca Juga: Denny Darko Ramalkan Kondisi yang Terjadi Jika Gelombang Ketiga Covid-19 Datang ke Indonesia
Beberapa wartawan yang kritis terhadap pemerintah militer termasuk di antara mereka yang dibebaskan bulan lalu dalam amnesti junta untuk menandai festival Buddhis.
Lebih dari 100 wartawan telah ditangkap sejak kudeta, menurut Reporting ASEAN, sebuah kelompok pemantau. Dikatakan 31 masih ditahan.***