“Keseriusan serangan terhadap penduduk Uighur menuntut tanggapan segera dari komunitas internasional untuk melindungi para korban,” mereka menambahkan.
Laporan tersebut mencatat bahwa kemungkinan genosida sebelumnya sering didasarkan pada temuan upaya untuk membunuh sebuah komunitas.
Baca Juga: 8 Manfaat Minum Teh Setiap Hari, dari Membuat Gigi Kuat hingga Memperbaiki Kualitas Tidur
“Mengingat laporan terbatas tentang kematian Uighur dalam tahanan, saat ini tidak ada bukti yang cukup tentang niat pemerintah Tiongkok untuk secara sistematis membunuh orang Uighur yang masih hidup,” katanya.
Tetapi laporan itu mengatakan bahwa sterilisasi paksa dan kontrasepsi paksa menimbulkan pertanyaan tentang adanya niat untuk menghancurkan komunitas secara biologis, secara keseluruhan atau sebagian besar.
Dikatakan bahwa tidak ada cukup data yang dapat diverifikasi, yang merupakan keputusan yang disengaja oleh Tiongkok untuk membatasi informasi.
Mengutip laporan sebelumnya, laporan itu memperkirakan bahwa antara satu dan tiga juta orang yang ditahan di Xinjiang dilakukan untuk mengasimilasi mereka secara paksa ke dalam budaya Han.
Budaya Han merupakan budaya mayoritas di Tiongkok.
Tiongkok menolak tuduhan itu dan mengatakan pihaknya menawarkan pelatihan kejuruan yang bertujuan mengurangi daya pikat ekstremisme Islam menyusul serangan yang dikaitkan dengan militan Uighur.