Korban Keracunan Massal di Madrid Ancam Bunuh Diri jika Tuntutannya Tidak Dipenuhi

- 20 Oktober 2021, 14:06 WIB
ILUSTRASI - Sejumlah massa korban keracunan massal di Madrid menuntut bunuh diri jika tuntutannya ke Pemerintah Spanyol tidak dituruti.*
ILUSTRASI - Sejumlah massa korban keracunan massal di Madrid menuntut bunuh diri jika tuntutannya ke Pemerintah Spanyol tidak dituruti.* /niekverlaan/Pixabay

PR TASIKMALAYA - Orang-orang yang selamat dari salah satu epidemi keracunan massal terburuk di museum El Prado, Madrid, mengancam akan bunuh diri.

Korban selamat dari keracunan massal minyak kanola setelah empat puluh tahun lalu di Madrid, mengancam akan bunuh diri jika pemerintah Spanyol tidak menanggapi tuntutan mereka.

Enam orang perwakilan korban keracunan massa di Madrid, mulai memprotes tuntutannya dalam museum El Prado dan sebagian ada juga yang di luar museum.

Baca Juga: Kaget Saat Tahu Rizky Billar Sudah Persiapkan Hal Ini untuk Dibawa Lesti Kejora ke Turki, Manajer: Luar Biasa

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Independent, para pengunjuk rasa tiba di museum El Prado, di Madrid, Spanyol, pada pukul 10 pagi waktu setempat.

Kelompok itu menuliskan “Seguimos Viviendo” yang artinya “Kami Masih Hidup”.

Mereka mengatakan bahwa mereka memprotes penghinaan dan pengabaian dari pemerintah Spanyol setelah keracunan minyak massal pada tahun 1981.

Baca Juga: Sebut Pekerja Sosial, Deddy Corbuzier Disomasi Lagi: Enggak Maju Bangsa ini, Lanjut ke Jalur Hukum

“Enam jam setelah dimulainya kehadiran kami di sini, kami akan mulai menelan pil,” kelompok itu memperingatkan.

Kemudian kelompok itu dikeluarkan dari museum oleh polisi Madrid, karena menggangu kenyamanan dan keamanan museum.

Tuntutan mereka termasuk pertemuan dengan Perdana Menteri, Pedro Sanchez, dan uang untuk menutupi biaya pengobatan para penyintas yang tersisa.

Baca Juga: Bukan karena Cantik, Alasan Lesti Kejora Bisa Terkenal Dibongkar Denny Darko: Dede Sama Seperti…

Dalam apa yang dianggap sebagai salah satu epidemi keracunan terburuk di dunia, ratusan orang meninggal dan banyak lagi yang menderita penyakit kronis.

Sejumlah minyak goreng kanola yang dijual di Madrid dan sekitarnya pada tahun 1981, ditemukan telah diubah dengan bahan kimia berbahaya.

Pada tahun 1989, setelah salah satu persidangan terlama dalam sejarah Spanyol, lebih dari setengah terdakwa dalam penyelidikan keracunan dibebaskan sepenuhnya, yang menyebabkan kegemparan.

Baca Juga: Atta Halilintar Bosan dengan Hiruk Pikuk Jakarta, Suami Aurel Hermansyah Siap Bangun Rumah di Puncak Gunung?

"Selama empat puluh tahun, kami telah melewati berbagai partai politik tetapi kami berada di tempat yang sama.

“Yang paling mendesak adalah, setidaknya mereka mendengarkan kami,” tambah para demonstran.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah