Tak Ada Tanda Keracunan dan Perburuan, Botswana Selidiki Kematian Misterius 154 Gajah

- 18 Juni 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi gajah.*
Ilustrasi gajah.* /PIXABAY/

PR TASIKMALAYA - Bostwana kini tengah menyelidiki kematian misterius 154 gajah selama dua bulan di barat laut negara tersebut.

"Kami masih menunggu hasil tentang penyebab pasti kematian," kata Koordinator Margasatwa Regional Dimakatso Ntshebe kepada Reuters.

Baca Juga: Satu Legislator Reaktif Rapid Test, Aktivitas di Gedung DPRD Tasikmalaya Tetap Berjalan

Pejabat Satwa Liar mengatakan bahwa bangkai ratusan gajah itu ditemukan utuh dan tak menujukkan bekas perburuan atau keracunan.

Populasi gajah di Afrika diketahui menurun akibat adanya perburuan liar, namun di Botswana, menjadi rumah aman bagi sepertiga gajah yang ada di dunia.

Baca Juga: Khawatir Jadi Klaster Covid-19, DPRD Kota Tasikmalaya Sidak Lapas

Seiiring dengan pengelolaan habitatnya yang baik, kini jumlahnya pun naik dari 80.000 menjadi 130.000-an gajah terhitung di akhir tahun 1990.

Presiden Mokgweetsi Masisi telah mencabut larangan berburu binatang besar selama lima tahun.

Musim perburuan pun agak terkendali pada bulan April kemarin seiring dengan adanya pembatasan perjalanan karena pandemi virus corona.

Baca Juga: SK Gubernur Jabar Terkait Penanggulangan Covid-19 Dikecam Kalangan Pondok Pesantren

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x