PR TASIKMALAYA - PBB memperpanjang misinya di Haiti selama sembilan bulan kedepan pada Jumat, setelah kompromi jam ke-11 dicapai antara kekuatan barat dan China.
PBB mengeluarkan resolusi yang memperpanjang mandat untuk misi Haiti kurang dari satu tahun yang diinginkan Amerika Serikat, tetapi Beijing ingin lebih dari enam bulan.
Dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, Haiti saat ini berada dalam cengkraman krisis politik, ekonomi, sosial dan keamanan yang mendalam.
Baca Juga: Lain dari Pengakuan Rizky Billar, Ahli Tarot Bongkar Nikah Siri Lesti Kejora Sarat Unsur Uang
Haiti tidak memiliki parlemen selama lebih dari satu setengah tahun, di tengah perselisihan.
Dengan negara ditempatkan di bawah pemerintahan satu orang, oleh presiden Jovenel Moise, yang dibunuh pada bulan Juli.
Pemungutan suara dilakukan tak lama setelah pukul 18.00 waktu setempat, hanya beberapa jam sebelum misi politik itu akan berakhir, yang diperpanjang hingga 15 Juli 2022.
Beijing telah mengisyaratkan akan memveto rancangan AS yang memperpanjang mandat selama satu tahun.