“Kami akan mulai membangun apa yang ada hari ini,” kata Abdul Baqi Haqqani dikutip PikiranRakayt-Tasikmalaya.com dari Aljazeera pada, 12 September 2021.
Abdul Baqi Haqqani mengatakan mahasiswi akan menghadapi pembatasan yang mencakup aturan berpakaian wajib.
Baca Juga: Dua Politisi Wanita Prancis Ini Berebut Kursi Menjadi Presiden Wanita Pertama di Negaranya
Dia mengatakan jilbab akan menjadi wajib tetapi tidak menentukan apakah ini berarti jilbab wajib atau juga penutup wajah wajib.
Ada juga aturan mengenai pemisahan belajar antara perempuan dengan laki-laki.
“Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan untuk belajar bersama,” jelasnya.
“Kami tidak akan mengizinkan pendidikan bersama,” lanjutnya.
Dia mengatakan siswa perempuan akan diajar oleh perempuan sedapat mungkin.
“Alhamdulillah kami memiliki banyak guru perempuan. Kami tidak akan menghadapi masalah dalam hal ini. Segala upaya akan dilakukan untuk mencari dan menyediakan guru perempuan bagi siswa perempuan,” tutur Abdul Baqi Haqqani.