Sebut Pandemi Berdampak pada Kesehatan Mental Jangka Panjang, WHO Serukan Penguatan Dukungan Psikologis

- 23 Juli 2021, 16:14 WIB
WHO menyerukan penguatan pada layanan psikologis akibat pandemi, yang menurut organisasi itu berdampak secara mental.
WHO menyerukan penguatan pada layanan psikologis akibat pandemi, yang menurut organisasi itu berdampak secara mental. /Pixabay/Tumisu

PR TASIKMALAYA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakatan bahwa dampak kesehatan mental dari pandemi akan berlangsung dalam jangka panjang dan berjangkauan jauh.

Selain itu, para ahli termasuk di WHO dan pemimpin dunia juga menyerukan tindakan atas kecemasan dan stres terkait pandemi.

Menurut WHO, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun itu memengaruhi semua warga dunia.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bulan Kelahiran Mengungkap Simbol Jiwa Anda, Salah Satunya Singa Pemberani

"Semua orang terpengaruh dalam satu atau lain hal," kata WHO dalam sebuah pernyataan pada awal pertemuan dua hari di Athena, bersama dengan menteri kesehatan dari puluhan negara.

WHO menyebut kecemasan seputar penularan virus, dampak psikologis dari penguncian dan isolasi diri telah berkontribusi pada krisis kesehatan mental.

Selain itu, ada pula tekanan yang terkait dengan pengangguran, kekhawatiran keuangan, dan keterasingan sosial.

Baca Juga: Lesti Kejora Tegur Sifat Sombong Rizky Billar: Orang Begitu Nyium Bau Surga Aja Nggak Akan Bisa!

"Dampak kesehatan mental dari pandemi ini akan berjangka panjang dan berjangkauan luas," tambah WHO, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.

Direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan kesehatan mental harus dianggap sebagai hak asasi manusia yang mendasar.

Ia juga menekankan bagaimana virus dan pandemi telah menghancurkan kehidupan.

Baca Juga: Sebut Peran Tenaga Kesehatan Tidak Kalah Mulia dari Para Pendahulu, Fadli Zon: Nakes Pahlawan Zaman Kini

"Pandemi telah mengguncang dunia," katanya dalam konferensi tersebut.

"Lebih dari empat juta nyawa hilang secara global, mata pencaharian hancur, keluarga dan komunitas terpisah, bisnis bangkrut, dan orang kehilangan kesempatan," ia menambahkan.

WHO menyerukan penguatan layanan kesehatan mental secara umum dan peningkatan akses ke perawatan melalui teknologi.

Baca Juga: Ingatkan Tidak Takut Vaksin, Dr. Faheem Younus Bagikan Tips Aman di Lokasi Vaksinasi Bagi Warga Indonesia

Ini juga mendesak layanan dukungan psikologis yang lebih baik di sekolah, universitas, tempat kerja dan untuk orang-orang di garis depan dalam perang melawan Covid-19.

Para menteri mendengar dari seorang wanita Yunani berusia 38 tahun bernama Katerina yang memberi tahu bagaimana dia telah menerima perawatan untuk gangguan kejiwaan sejak 2002, dan mampu mengatasinya sampai adanya pandemi.

Dia tidak lagi dapat menghadiri kelompok perawatan gangguan mental secara langsung dan tidak dapat melihat ayahnya.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, Presiden Jokowi: Tetaplah Semangat Belajar dan Bermain di Rumah

"Tekanan isolasi sosial menyebabkan peningkatan kecemasan," tandasnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x