Olimpiade Tokyo Dicap sebagai Bukti Runtuhnya Moral Manusia, Penyelenggara Malah Bahas Kebersamaan

- 5 Juli 2021, 05:40 WIB
Logo Olimpiade Tokyo. Gelaran Olimpiade Tokyo bersikeras diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 hingga dicap bukti runtuhnya moral manusia.
Logo Olimpiade Tokyo. Gelaran Olimpiade Tokyo bersikeras diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 hingga dicap bukti runtuhnya moral manusia. /Reuters/Issei Kato

Baca Juga: Bongkar Gaya Pacaran Dul dan Tissa Biani, Maia Estianty Bangga: Masya Allah, Suka Shalat Bareng

Penolakan yang sangat kuat ini ditunjukkan warga Jepang lewat satu polling yang digelar di bulan Mei.

Selain ditolak warganya, sembilan gubernur Jepang pun menyuarakan penolakan mereka terhadap Olimpiade Tokyo.

Meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menunda bahkan membatalkan Olimpiade Tokyo karena keadaan dunia yang saat ini masih tidak memungkinkan.

Baca Juga: Sebut Ada Pertimbangan Hakim yang Memberatkan Vicky Prasetyo, Denny Darko: Mungkin Dia Harus Mendekam 8 Bulan

Akan tetapi Komite Olimpiade Internasional memilih tidak peduli.

Ada banyak uang yang bisa dihasilkan dari penyelenggaran Olimpiade Tokyo, jadi pertandingan olahraga terbesar di dunia itu harus tetap diselenggarakan.

Bukan cuma dicap sebagai bukti runtuhnya moral manusia lantaran diselenggarakan di tengah pandemi, penyelenggaraan Olimpiade Tokyo juga telah merenggut hak hidup banyak warga Jepang.

Baca Juga: Jika Vicky Prasetyo Dipenjara Selama 8 Bulan, Denny Darko Menerawang Nasib Kalina Ocktaranny

Di antaranya yaitu pasangan lansia asal Jepang yang diusir dari rumahnya sejak tahun 2013 lantaran pemerintah harus membuat stadion baru.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Huff Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah