Olimpiade Tokyo Dicap sebagai Bukti Runtuhnya Moral Manusia, Penyelenggara Malah Bahas Kebersamaan

- 5 Juli 2021, 05:40 WIB
Logo Olimpiade Tokyo. Gelaran Olimpiade Tokyo bersikeras diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 hingga dicap bukti runtuhnya moral manusia.
Logo Olimpiade Tokyo. Gelaran Olimpiade Tokyo bersikeras diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 hingga dicap bukti runtuhnya moral manusia. /Reuters/Issei Kato

Akan tetapi yang jadi masalah adalah cuma sebanyak 12 persen warga Jepang layak vaksin yang sudah divaksin.

Dan apabila Olimpiade Tokyo digelar, maka penularan Covid-19 di Jepang sudah pasti akan makin cepat dan parah.

Baca Juga: Andi Arief Sentil Jokowi: Presiden Seolah-olah Lebih Peduli Bangun Ibu Kota Baru Dibandingkan Covid-19

“Kita sebaiknya tidak menggelar olimpiade. Sudah jelas, seluruh ahli epidemi yang saya ajak bicara mengatakan gila rasanya untuk mengirim delegasi dari seluruh negara ke Jepang,” ucap Dokter Miguel Niolelis, peneliti dari Universitas Duke.

Meski diprotes, Komite Olimpiade Internasional dan para pendukungnya bersikeras harus menyelenggarakan Olimpiade Tokyo tahun ini.

Alasannya adalah demi membangun kebersamaan di kala pandemi.

Baca Juga: Tissa Biani Dapat Surprise dari Dul Jaelani, Maia Estianty: Mereka Bukan Bucin Tapi ...

Pertandingan olahraga akan membantu orang-orang sembuh.

Bukannya sembuh, dunia justru menilai bahwa olimpiade yang dipaksakan digelar malah akan menimbulkan infeksi Covid-19 jenis baru, dan angka kematian pun akan terus meningkat.

Sementara itu, dinilai dari opini masyarakat Jepang, sebanyak 80 persen warga Negeri Sakura menolak diselenggarakannya Olimpiade Tokyo.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Huff Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah