PR TASIKMALAYA – Hari Kamis, 1 Juli 2021, Turki resmi mundur dari konvensi internasional yang bertujuan untuk menghentikan kekerasan terhadap wanita.
Mundurnya negara Turki dari Konvensi Istanbul menyebabkan Presiden Tayyip Erdogan menghadapi tuduhan sebagai orang yang menganggap kekerasan terhadap wanita sah-sah saja.
Selain itu, tindakan Presiden Tayyip Erdogan yang mundur dari Konvensi Istanbul juga mendapatkan kecaman dari warga Turki sendiri serta beberapa sekutu dari negara Barat.
Baca Juga: Daftar Lowongan PPPK 2021 di Pemkab Tasikmalaya, Ada Guru, Tenaga Teknis, dan Tenaga Kesehatan
Negara lain yang protes termasuk Amerika Serikat serta seluruh negara yang tergabung dalam Uni Eropa.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, Presiden Erdogan sengaja menggelar pertermuan di Ankara untuk menegaskan posisinya yang sebenarnya.
“Beberapa pihak berusaha untuk menggambarkan mundurnya kami dari Konvensi Istanbul sama dengan kami menyerah melawan kekerasan terhadap wanita,” ucap Presiden Tayyip Erdogan.
Baca Juga: Lukisan dan Patung Menjadi Contoh Budaya Korea Masa Kerajaan, Diduga Terpengaruh Gaya Tiongkok
“Pertempuran kami tidak dimulai dari Konvensi Istanbul dan tidak akan berhenti hanya karena mundur dari perjanjian tersebut,” lanjut sang presiden Turki.