Disebut 'Beban' Bagi Prancis, Erdogan Berharap Emmanuel Macron Disingkirkan

- 7 Desember 2020, 07:21 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. /Insagram.com/@rterdogan

PR TASIKMALAYA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogap berharap Prancis untuk segera menyingkirkan Presiden Emmanuel Macron.

Dalam pernyataannya, Erdogan menyebut bahwa Presiden Emmanuel Macron merupakan ‘beban’ bagi Prancis yang sedang melalui masa-masa berbahaya.

Hubungan antara Turki dan Prancis yang memiliki kesamaan sebagai anggota NATO, terlibat dalam ketegangan dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang MAMA 2020, Ada Rizky Febian, Tiara Andini, dan Yovie Widianto

Hal tersebut disebabkan karena perbedaan kebijakan di Suriah dan penerbitan karikatur tentang Nabi Muhammad yang menuai kemarahan muslim di seluruh penjuru dunia.

“Macron membebani Prancis. Macron dan Prancis sebenarnya sedang melalui periode yang sangat berbahaya,” ujar Erdogan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuteurs.

Selain itu, Erdogan juga tanpa ragu mengungkapkan harapannya terhadap pemerintah Prancis untuk segera menyingkirkan Macron.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Tertinggi di Asia Tenggara, 1,2 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia

“Harapan saya adalah Prancis menyingkirkan Macron secepat mungkin,” imbuhnya.

Ketegangan hubungan antara Prancis dan Turki juga dipicu oleh pernyataan Prancis terkait pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan.

Prancis menyebut jika Turki memicu kedua negara tersebut terkait konflik Nagorno-Karabakh, yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dihuni oleh etnis Armenia.

Baca Juga: Video YouTube dengan Effendi Gazali Tuai Kontroversi, Deddy Corbuzier Telepon Susi Pudjiastuti

Ankara, yang mendukung kerabat etnis Turki di Azerbaijan selama pertempuran berminggu-minggu yang mengusir pasukan Armenia dari wilayah sekitar Nagorno-Karabakh akhirnya menyampaikan bantahannya secara tegas.

Selain itu, Turki juga mengatakan kepada Prancis bahwa salah satu ketua kelompok Minsk yang dibentuk untuk menengahi masalah tersebut tidak objektif.

Lebih lanjut, Erdogan mengungkapkan bahwa status Paris sebagai mediator menjadi tidak relevan lagi ,karena dukungannya untuk Armenia dan mengecam resolusi Senat Prancis minggu ini yang mendesak agar Nagorno-Karabakh diakui sebagai sebuah republik.

Baca Juga: Bahaya! Menatap Gadget di Malam Hari Bisa Sebabkan Diabetes

“(Presiden Azeri) Ilham Aliyev punya beberapa nasihat untuk Prancis. Apa yang dia katakan?Jika mereka begitu mencintai orang Armenia, maka mereka harus memberikan Marseilles kepada orang Armenia.

"Saya membuat rekomendasi yang sama. Jika mereka sangat mencintai mereka, mereka harus memberikan Marseilles kepada orang-orang Armenia, ” ujar Erdogan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x