Pernah Didatangi Red Velvet, Kim Jong Un Sebut K-Pop Bak Kanker Mematikan untuk Anak Muda Korut

- 12 Juni 2021, 15:05 WIB
Pernah didatangi Red Velvet untuk misi pertukaran kebudayaan, Kim Jong Un kini malah cap K-Pop dan drakor bak penyakit kanker mematikan.
Pernah didatangi Red Velvet untuk misi pertukaran kebudayaan, Kim Jong Un kini malah cap K-Pop dan drakor bak penyakit kanker mematikan. /Instagram/@kimjongun_official_dprk

PR TASIKMALAYA – Sebagai misi kebudayaan pada tahun 2018 silam, Red Velvet yang merupakan girl band K-Pop pernah pergi ke Korea Utara (Korut).

Meski pernah didatangi Red Velvet, tetap saja sang pemimpin Korut yaitu Kim Jong Un masih membenci kebudayaan K-Pop.

Terbaru, Kim Jong Un menyebut K-Pop bak penyakit kanker yang mematikan untuk anak muda di Korut.

Baca Juga: Bocoran Sinetron Ikatan CInta 12 Juni 2021: Aldebaran Menenangkan Kemarahan Andin

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Allkpop, Kim Jong Un dilaporkan menyebut K-Pop adalah kanker yang menggerus dan merusak kebudayaan generasi muda Korea Utara.

Saking bencinya dengan K-Pop dan kebudayaan Korea Selatan lainnya, Kim Jong Un sampai memberlakukan hukuman yang sangat keras bagi siapa saja yang ketahuan sudah mengkonsumsi budaya Negeri Ginseng.

Hukuman yang sangat keras sepertinya tidak cukup untuk mematahkan semangat anak muda Korea Utara yang ingin menonton drama Korea (drakor) atau mendengarkan lagu K-pop dari Korea Selatan.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Kepergok Dipangku Robby Purba, Netizen Berbondong-bondong Tulis Komentar ini!

Terlebih, Korea Utara juga telah melarang dan menyensor seluruh akses ke konten K-Pop dan drama Korea Selatan. Namun tetap saja konten tersebut bisa diperoleh secara illegal.

Kasus penggelapan drakor di Korut yang terbaru adalah beberapa anak muda yang ditangkap otoritas berwajib gegara ketahuan menonton seri Penthouse.

Beberapa waktu lalu juga sempat ada sebanyak 10 ribu anak muda Korut yang menyerahkan diri kepada pihak berwajib karena telah diam-diam menonton drakor Crash Landing on You.

Baca Juga: Ditanya Melaney Ricardo soal Istri Kedua, Ayu Ting Ting: Cinta Nggak Bisa Dibagi Dua

Drakor Crash Landing on You disebut-sebut sangat dibenci pemerintah Korea Utara.

Sebab penggambaran drakor tersebut dinilai telah melecehkan Korea Utara juga pemimpinnya yaitu Kim Jong Un.

Karena dipengaruhi drakor juga, beberapa wanita Korea Utara disebutkan memanggil kekasih mereka dengan sebutan Oppa dan bukannya Comrade.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Lesti Kejora Akui Trauma Saat Didekati Rizky Billar: Tapi Hatinya Selembut itu

Kata Oppa sendiri dicap Kim Jong Un sebagai bahasa tidak pantas.

Saat ini, Kim Jong Un disebut-sebut sedang berpikir keras untuk memastikan agar budaya K-Pop dan drakor dari Korea Selatan tidak makin berkembang di Korut.

Pemerintah Korea Utara saat ini agak kesulitan menghalangi masuknya budaya dari Korea Selatan karena kecanggihan teknologi yang makin berkembang.

Baca Juga: Lesti Kejora Ungkap 3 Pria Tertampan baginya, Irfan Hakim: So Cantik ...

Biasanya budaya K-Pop dan drakor diselundupkan dari Tiongkok ke Korut.

Kemudian banyak anak muda Korut akan menonton drakor dan mendengarkan lagu K-Pop di balik pintu rumah mereka yang tertutup rapat.

Semakin banyak anak muda yang terpengaruh K-Pop dan drakor, Kim Jong Un takut pemerintahannya akan tumbang.

Baca Juga: Sambil Menahan Tangis, Lesti Kejora Akui Trauma Saat Didekati Rizky Billar: Tapi Hatinya Selembut itu

“Dia takut rakyatnya akan mulai berpikir kalau Korea Selatan lebih baik daripada Korea Utara,” jelas Jiro Ishimaru, editor kepala dari Asia Press Internasional.

Rasa takut ini membuat pemerintah Korea Utara mengambil tindakan ekstrim yaitu mengawasi penggunaan komputer, pesan singkat, pemutar musik, dan laptop.

Tujuannya adalah untuk mencari keluarga Korut mana yang sudah terpapar kebudayaan dari Korea Selatan.

Baca Juga: Aa Gym Sebut Teh Ninih 'Turun Mesin' 7 Kali Selama Pernikahan, Komnas Perempuan: Merendahkan dan Menghina!

Jika ketahuan menggunakan bahasa Korea Selatan, satu keluarga itu akan diusir dari kota atau desa tempat tinggalnya.

Dan jika ada orang yang berani memasukkan kebudayaan Korea Selatan ke Korea Utara, orang itu akan dihukum dengan sangat keras di kamp konsentrasi.

Jadi begitulah kira-kira cara Kim Jong Un menangani K-pop dan drakor yang bak kanker memantikan untuk anak muda di Korut.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Allkpop


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah