Network
PR TASIKMALAYA - Sebuah kereta ekspres Taiwan yang mengangkut hampir 500 penumpang tergelincir di sebuah terowongan.
Insiden yang berlangsung pada hari Jumat, 2 April 2021 itu terjadi setelah kereta tersebut menabrak sebuah truk, dan menewaskan setidaknya 50 penumpang.
Kecelakaan kereta itu menjadi yang terparah di Taiwan selama tujuh dekade terakhir, yang melukai 162 penumpang lainnya.
Baca Juga: Kecam Adanya Dialog Diplomatik Indonesia dengan Jepang, Tiongkok: Berhenti Fitnah!
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, beberapa gerbong terlihat robek akibat benturan, sementara yang lainnya roboh.
Kondisi tersebut menjadi hambatan bagi para petugas penyelamat untuk mencari para korban.
Pada sore harinya petugas berhasil mengevakuasi seluruh korban selamat dan tidak ada seorang pun yang masih terperangkap.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, beberapa gerbong terlihat robek akibat benturan, sementara yang lainnya roboh.
Kondisi tersebut menjadi hambatan bagi para petugas penyelamat untuk mencari para korban.
Pada sore harinya petugas berhasil mengevakuasi seluruh korban selamat dan tidak ada seorang pun yang masih terperangkap.
Baca Juga: Amien Rais: Partai Ummat Akan di Deklarasikan 17 Ramadhan, Miliki Semboyan Lawan Kedzaliman dan Tegakan
Tetapi, dengan ditemukannya bagian-bagian tubuh, diperkirakan jumlah korban tewas, termasuk masinis, akan meningkat.
"Orang-orang bertubrukan, mereka terjatuh di atas satu sama lain," kata seorang wanita yang merupakan korban selamat.
“Sangat menakutkan. Ada banyak keluarga di sana," tambahnya.
Tetapi, dengan ditemukannya bagian-bagian tubuh, diperkirakan jumlah korban tewas, termasuk masinis, akan meningkat.
"Orang-orang bertubrukan, mereka terjatuh di atas satu sama lain," kata seorang wanita yang merupakan korban selamat.
“Sangat menakutkan. Ada banyak keluarga di sana," tambahnya.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup D Piala Menpora 2021: Persita Tangerang Berbagi Satu Poin dengan Bali United
Pemerintah Taiwan mengatakan penumpang dalam kereta tersebut berjumlah 496 orang, termasuk 120 penumpang tanpa kursi.
Banyak penumpang kereta itu yang hendak pulang di awal liburan akhir pekan panjang tradisional untuk mengunjungi makam anggota keluarga mereka.
Kereta berangkat dari Taipei, ibu kota Taiwan, dan menuju ke Kota Taitung.
Pemerintah Taiwan mengatakan penumpang dalam kereta tersebut berjumlah 496 orang, termasuk 120 penumpang tanpa kursi.
Banyak penumpang kereta itu yang hendak pulang di awal liburan akhir pekan panjang tradisional untuk mengunjungi makam anggota keluarga mereka.
Kereta berangkat dari Taipei, ibu kota Taiwan, dan menuju ke Kota Taitung.
Baca Juga: Sebut 'Demokrasi Rusak', Amien Rais: Pak Lurah Ini Sudah Tidak Melaksanakan sebagai Presiden
Menurut Feng Hui-sheng, wakil direktur Administrasi Kereta Api Taiwan, kereta itu keluar dari rel di Kota Hualien usai menabrak truk yang tergelincir dari lokasi konstruksi yanga ada di sana.
Para penyintas menggambarkan teror mereka saat kereta menabrak truk dan terhenti.
“Tiba-tiba berhenti dan kemudian semuanya berguncang. Semuanya sangat kacau,” kata salah satu televisi lokal.
Menurut Feng Hui-sheng, wakil direktur Administrasi Kereta Api Taiwan, kereta itu keluar dari rel di Kota Hualien usai menabrak truk yang tergelincir dari lokasi konstruksi yanga ada di sana.
Para penyintas menggambarkan teror mereka saat kereta menabrak truk dan terhenti.
“Tiba-tiba berhenti dan kemudian semuanya berguncang. Semuanya sangat kacau,” kata salah satu televisi lokal.
Baca Juga: Geram Dituduh Sebarkan Hoaks, Ferdinand Hutahaean: Andai Saya Suka Penjarakan Orang
Penumpang di beberapa gerbong yang masih berada di dalam terowongan harus dibawa ke tempat aman, kata administrasi kereta api.
Kecelakaan itu terjadi pada permulaan akhir pekan yang panjang untuk liburan tradisional Taiwan sebagai Hari Pembersihan Makam.***
Penumpang di beberapa gerbong yang masih berada di dalam terowongan harus dibawa ke tempat aman, kata administrasi kereta api.
Kecelakaan itu terjadi pada permulaan akhir pekan yang panjang untuk liburan tradisional Taiwan sebagai Hari Pembersihan Makam.***
