Jadi Hari Paling Mematikan Sejak Kudeta Myanmar, Ratusan Demonstran Terbunuh di Hari Angkatan Bersenjata

- 28 Maret 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi - Tepat di Hari Angkatan Bersenjata, tentara dan polisi Mayanmar dikabarkan membunuh lebih dari 100 dalam kerusuhan soal kudeta militer.
Ilustrasi - Tepat di Hari Angkatan Bersenjata, tentara dan polisi Mayanmar dikabarkan membunuh lebih dari 100 dalam kerusuhan soal kudeta militer. //Reuters

Dalam hal ini, Associated Press tidak dapat secara independen mengonfirmasi jumlah korban tewas.

Pembunuhan itu dengan cepat menuai kecaman internasional, dengan beberapa misi diplomatik ke Myanmar mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan pembunuhan warga sipil pada hari Sabtu, termasuk anak-anak.

"Hari angkatan bersenjata Myanmar ke-76 ini akan tetap terukir sebagai hari teror dan aib," kata delegasi Uni Eropa untuk Myanmar di Twitter.

"Pembunuhan warga sipil yang tidak bersenjata, termasuk anak-anak, adalah tindakan yang tidak dapat dipertahankan," tambahnya. 

Baca Juga: Diusulkan untuk Ganti KSP Moeldoko, Fahri Hamzah: Jangan Ganggu Orang Pensiun Mas, Lagi Enak-enaknya

Duta Besar AS Thomas Vajda dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pasukan keamanan membunuh warga sipil yang tidak bersenjata.

"Ini bukan tindakan militer atau polisi profesional. Rakyat Myanmar telah berbicara dengan jelas: mereka tidak ingin hidup di bawah kekuasaan militer," tulisnya. 

Korban tewas di Myanmar terus meningkat karena pihak berwenang semakin kuat dengan penindasan terhadap penentangan mereka terhadap kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Peristiwa kudeta membalikkan tahun kemajuan menuju demokrasi setelah lima dekade pemerintahan militer.

Baca Juga: Gibran Jadikan Fahri Hamzah Role Model di Dunia Politik, Syahrial Nasution: Layak Untuk Ganti KSP Moeldoko

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x