Lebih dari 1.000 buruh dikurung dalam pabrik, mereka baru dibebaskan beberapa jam berikutnya.
Para buruh juga melaporkan, sekitar 20 orang dipecat karena mangkir bekerja untuk ikut demonstrasi.
Itu terjadi setelah banyak pekerja di Myanmar menolak masuk kerja demi berdemonstrasi.
Di sisi lain, juru bicara GY Sen menampik tuduhan mereka telah mengurung para pekerjanya di pabrik agar tidak berdemonstrasi.
Menanggapi isu ini, Primark sebagai pihak yang bekerja sama dengan GY Sen berjanji akan berkoordinasi dengan penyuplainya itu.
Baca Juga: Riz Ahmed, Muslim Pertama yang Berhasil Tembus Nominasi Piala Oscar untuk Kategori Aktor Terbaik
"Jika diperlukan, mungkin akan melibatkan pihak ketiga yang terpercaya. Jika memang ada aturan etik yang dilanggar GY Sen, maka kami akan bersama-sama mengatasi isu ini," sebut pernyataan resmi Primark.
Primark juga menyatakan komitmennya untuk berpihak terhadap para buruh.
"Kami percaya bahwa adalah tanggung jawab kami untuk melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung buruh yang terlibat dalam rantai produksi."