PR TASIKMALAYA- Sudah lebih dari satu bulan sejak aksi kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemerintahan Myanmar berlangsung, aksi demonstrasi menentang kudeta itu pun semakin memanas.
Sejak kudeta militer itu terjadi pada 1 Februari 2021, dilaporkan sudah ada puluhan demonstran Myanmar yang tewas dalam aksinya menentang militer.
Sebagai informasi, militer mengambil alih kekuasaan pemerintahan militer melalui kudeta setelah pihak milier menduga telah terjadi kecurangan dalam pemliu pada November lalu yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi, selaku pemimpin Myanmar secara de facto.
Dalam aksi kudeta itu, militer menahan dan menangkap pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi beserta dengan sejumlah jajaran di pemerintahan Myanmar lainnya.
Di tengah banyaknya aksi kecaman dari sejumlah pemimpin dunia hingga dewan keamanan PBB, masyarakat Myanmar gencar melalukan aksi demonstrasi menentang kudeta militer tersebut sejak pertama kali pemerintahan digulingkan.
Kini, sudah satu bulan lebih Myanmar dikudeta militer dan sudah puluhan demonstran yang dilaporkan tewas dalam aksi tersebut.
Baca Juga: Jalani Operasi Perbaikan, Aprilia Manganang Dikonfirmasi Jenderal TNI AD Sebagai Pria
Sebagaimana diberitakan Zonabanten.Pikiran-Rakyat.com dalam judul artikel "Viral Biarawati Myanmar Memohon Untuk Mengampuni Pengunjuk Rasa ‘Tembak saya sebagai gantinya’", tak ingin korban dari pihak warga Myanmar kembali berjatuhan, beberapa biarawati pun memohon petugas bersenjata untuk tidak menembaki demonstran.