PR TASIKMALAYA- Pasukan militer dan polisi Filipina baru-baru ini diperintahkan oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk ‘membantai’ kaum komunis di negara beribu kota Manila tersebut.
Dalam sebuah instruksi, Rodrigo Duterte meminta kepada pasukan bersenjata Filipina agar seluruh pemberontak komunis yang ada dinegaranya untuk 'dihabisi' dan 'dibunuh'.
Adanya perintah pembantaian terhadap kaum komunis di Filipina oleh Rodrigo Duterte itu sontak menimbulkan kekhawatiran terkait adanya gelombang baru pertumpahan darah.
Kekhawatiran adanya gelombang baru pertumpahan darah di Filipina itu muncul setelah sebelumnya instruksi serupa juga terjadi saat pemberantasan narkoba di negara tersebut.
Hal itu disampaikan Rodrigo Duterte saat melakukan pertemuan bersama Pemerintah Filipina lainnya terkait penentangan komunisme.
Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com dalam judul artikel "Presiden Filipina Instruksikan Pembantaian Komunis: Lupakan HAM, Saya Siap Dipenjara", Rodrigo Duterte bersedia dipenjara demi terbunuhnya seluruh pemberontak komunis di Filipina.
Baca Juga: Pasca KLB Partai Demokrat, SBY Ungkapkan Penyesalan karena Lakukan Hal Ini: Saya Malu
“Saya telah memberi tahu militer dan polisi bahwa jika mereka bertempur dengan pemberontak komunis, bunuh mereka.
"Pastikan kalian benar-benar membunuh dan menghabisi mereka, jika masih hidup,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Aljazeera, Sabtu, 6 Maret 2021.