Gempa Besar di Fukushima Jepang Dijuluki 'Gempa Ulang Tahun Ke-10', ini Penjelasan BMKG

- 14 Februari 2021, 21:20 WIB
Dinding yang runtuh di Kunimi, Prefektur Fukushima, Jepang pada Minggu 14 Februari 2021.
Dinding yang runtuh di Kunimi, Prefektur Fukushima, Jepang pada Minggu 14 Februari 2021. /Kyodo via Reuters/REUTERS

Gempa yang terjadi pada 11 Maret 2011 itu pun menyebabkan tsunami dahsyat dan menewaskan lebih dari 18.000 warga di wilayah Fukushima.

Walau pusatnya berada di laut, gempa yang terjadi tadi malam itu tidak berpotensi tsunami.

Hal ini karena kedalaman hiposenternya yang mendekati intermediate (menengah), yaitu sekira 54 kilometer (km).

Magnitudo yang cukup besar dan hiposenternya yang cenderung "dalam", mengakibatkan spektrum guncangan mampu mencapai Kota Tokyo.

Baca Juga: Tokoh Publik Keluhkan Soal Kritik, Said Didu: Apakah NKRI Masih Baik-baik Saja?

Gempa tersebut masih merupakan rangkaian gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama 11 Maret 2011 yang memicu tsunami dahsyat.

"Gempa ini ibarat menuntaskan urusan yang belum selesai secara keseluruhan saat peristiwa gempa besar pada tahun 2011," tambah Daryono.

Sementara itu, gempa susulan tidak bisa dibatasi secara sempit dalam waktu yang cenderung singkat usai terjadinya gempa kuat.

Ketika terjadinya gempa, sistem peringatan dini gempa (earthquake early warning system/EEWS) di Jepang dapat bekerja dengan baik.

Baca Juga: Tunjukkan Sikap Toleransi, Gereja dan Kelenteng di Kudus Jadi Tempat Mengungsi Korban Banjir

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x