Mengejutkan! Demi Borong Vaksin Pfizer, Israel Dikabarkan Janjikan Data Privasi Warganya

- 19 Januari 2021, 07:15 WIB
Ilustrasi bendera Israel dan vaksinasi.
Ilustrasi bendera Israel dan vaksinasi. //Pixabay//PublicDomainPictures/WIkiImages

Kesepakatan antara Tel Aviv dan Pfizer menimbulkan kekhawatiran etika utama, termasuk kemungkinan pelanggaran privasi dan pendalaman kesenjangan global yang memungkinkan negara-negara kaya untuk menimbun vaksin.

Pasalnya populasi yang lebih miskin, termasuk warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel dan Jalur Gaza, harus menunggu lebih lama untuk diinokulasi.

Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein mengatakan kepada The Associated Press (AP) bahwa pemerintah akan menyerahkan data untuk melihat bagaimana pengaruhnya pertama-tama, tingkat penyakit di Israel, kemungkinan untuk membuka ekonomi, berbagai aspek kehidupan sosial dan apakah ada efek vaksinasi.

Baca Juga: Tanggapi Video TikTok Teriakan Minta Tolong saat Penyisiran Sriwijaya Air, Roy Suryo: Itu Noise

Vaksin Pfizer, yang dikembangkan dengan mitra Jerman BioNTech, telah menerima persetujuan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan badan pengatur Uni Eropa dan diyakini memberikan perlindungan hingga 95% terhadap Covid-19.

Tetapi masih banyak yang belum diketahui, termasuk perlindungan jangka panjangnya dan bagaimana vaksin tersebut dapat mencegah penularan virus.

Israel, rumah bagi sekitar 9,3 juta orang, dianggap sebagai tempat yang ideal untuk mempelajari pertanyaan-pertanyaan ini.

Perawatan kesehatan universal wajibnya disediakan oleh empat HMO yang didanai publik dengan catatan medis digital yang cermat.

Baca Juga: Tiba-tiba Unggah Foto Pertemuan Demokrat dengan Listyo Sigit, AHY Ungkap Hal ini  

Sistem terpusat ini telah membantu Israel mengelola lebih dari 2 juta dosis vaksin dalam waktu kurang dari sebulan.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x