Temukan Covid-19 Jenis Baru, Korea Selatan Percepat Peluncuran Program Vaksinasi

- 28 Desember 2020, 11:36 WIB
Bendera Korea Selatan.
Bendera Korea Selatan. //Pixabay//Big_Heart

PR TASIKMALAYA – Korea Selatan mengumumkan kasus pertama terinfeksi virus Covid-19 varian baru seperti yang tengah menyebar di Inggris.

Virus tersebut ditemukan pada tiga orang yang datang dari Inggris pada 22 Desember 2020.

Hal itu disampaikan oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Senin, 28 Desember 2020.

Baca Juga: Rocky Gerung: Memori Kita pada Tahun 2020 Buruk Minta Apun, Batin Rakyat Digores Oleh Kekuasaan

Sebagai tanggapannya, pejabat Korea Selatan pun berjanji akan mempercepat peluncuran program vaksinasi virus korona secara publik.

Secara keseluruhan, KDCA melaporkan 808 kasus baru pada Minggu, 27  Desember 2020 tengah malam, dan merupakan terendah sejak rekor 1.241 infeksi yang dicatat pada Jumat, 25 Desember 2020.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa penurunan itu mungkin karena kurang pengujian yang dilakukan selama akhir pekan dan liburan Natal.

Baca Juga: Viral Parodi Lagu Indonesia Raya, DPR Minta Kebudes Malaysia Ambil Langkah Tegas

Selain itu, mereka juga mengatakan pada Minggu bahwa akan memperpanjang kebijakan social distancing hingga awal Januari 2021.

Pemerintah Korea Selatan telah menghadapi kritik domestik yang meningkat atas pengadaan dan rencana peluncuran vaksin.

Di mana mereka menyerukan vaksinasi pertama dimulai pada kuartal pertama tahun depan, beberapa bulan setelah tempat-tempat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Juga: KBRI Maputo Lirik Gitar asal Bandung, Berpotensi Tembus Pasar Internasional

Menurut hasil jajak pendapat Realmeter, hal itu yang menyebabkan pandangan negatif masyarakatnya meningkat terhadap Presiden Moon Jae-in.

Yaitu sekitar 60 persen dan merupakan level tertinggi sepanjang masa.

Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan pun mengumumkan akan mempersingkat periode yang diperlukan untuk menyetujui vaksin dan  perawatan dari rata-rata 180 hari menjadi hanya 40 hari pada Minggu, 27 Desember 2020.

Baca Juga: Dinilai Mudah Diucapkan, Fadli Zon Soroti Istilah Terorisme dan Ekstrimisme

Selain itu, proses persetujuan tambahan untuk distribusi dan penjualan vaksin, yang biasanya memakan waktu beberapa bulan, akan dipersingkat menjadi sekitar 20 hari.

Menurut Staf Kepresidenan Noh Young-min pada Minggu, 27 Desember 2020, Pekerja medis dan penduduk lanjut usia akan mulai menerima vaksinasi pada Februari 2021.

Serta dia menambahkan, bahwa rencana untuk memvaksinasi masyarakat luas semakin cepat.

Baca Juga: Lakukan Blusukan Pertama Sebagai Mensos, Tri Rismaharini Tolak Kembali ke Jakarta Pakai Pesawat

“Pemerintah sedang melakukan semua yang bisa untuk memajukan kerangka waktu ini dan juga membuat kemajuan,” ujar Noh dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters pada Senin, 28 Desember 2020.

Korea Selatan mengatakan rencananya untuk membeli dosis yang cukup untuk memvaksinasi sekitar 46 juta orang, atau lebih dari 85% populasinya.

Noh mengatakan pihak berwenang mengharapkan populasi Korea Selatan mencapai tingkat Herd Immunity melalui vaksin secepat atau lebih cepat daripada banyak negara lain.

Baca Juga: Berasal dari Seorang Pelancong, Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Portugal

Korea Selatan telah melaporkan total 57.680 kasus virus korona, dengan 819 kematian.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x