Dampak Varian Baru Covid-19 di Inggris, Mulai Besok Jepang Larang WNA Masuk ke Negaranya

- 27 Desember 2020, 13:53 WIB
Dampak Varian Baru Covid-19 di Inggris, Mulai Besok Jepang Larang WNA Masuk ke Negaranya.*
Dampak Varian Baru Covid-19 di Inggris, Mulai Besok Jepang Larang WNA Masuk ke Negaranya.* /pixabay.com/MasashiWakui



PR TASIKMALAYA – Varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris, membuat Pemerintah Jepang melarang sementara warga negara asing (WNA) memasuki negaranya.

Dikutip dari Reuters oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, pada Sabtu, 26 Desember 2020 Jepang mengatakan bahwa larangan tersebut akan berlaku mulai besok, 28 Desember 2020 hingga akhir Januari 2021.

Warga negara Jepang dan warga negara asing akan diperbolehkan masuk negara tersebut dengan syarat membawa bukti tes virus Covid-19.

Baca Juga: Selama Pandemi Covid-19, PBNU Sebut 234 Kiayi dan Tokohnya Meninggal Dunia

Setiap orang yang datang harus menunjukkan bukti tes virus Covid-19 negatif yang dikeluarkan tidak lebih dari 72 jam sebelum berangkat.

Selain itu, setelah lolos masuk ke Jepang, orang tersebut juga harus menjalani karantina selama dua minggu setelah kedatangannya.

Pada Jumat, 25 Desember 2020, Jepang telah melaporkan kasus pertama dari varian baru Covid-19 pada penumpang yang datang dari Inggris.

Baca Juga: Jalan Dipatiukur Masih Ramai, Camat Coblong: Penjual Bilang Kalo Dagang di Sini Bisa Laku

Varian baru tersebut juga dilaporkan pada Sabtu, 26 Desember 2020 yang telah terdeteksi pada seorang pria yang mengunjungi Inggris dan anggota keluarganya.

Kasus varian baru pertama di Jepang tersebut ditemukan di luar pemeriksaan bandara.

Munculnya varian baru Covid-19 di Negara tersebut juga membuat kekhawatiran masyarakat Jepang semakin bertambah.

Baca Juga: Cegah Kemacetan Tahun Baru, Kemenhub Larang Angkutang Barang Lewat Jalan Tol Hingga 2 Januari 2021

Jumlah kasus Infeksi virus Covid-19 di ibu kota Jepang, Tokyo kini telah mencapai rekor 949 orang, hal tersebut lantaran memasuki liburan Tahun Baru biasanya banyak orang yang berdatangan dari ibu kota ke provinsi-provinsi atau luar kota.

Sementara itu, selain Jepang ada juga negara Filipina yang kembali memperpanjang larangan penerbangan dari Inggris ke negaranya.

Larangan tersebut akan berlaku selama dua minggu kedepan hingga pertengahan Januari 2021 dalam upaya untuk mencegah penyebaran varian virus baru Covid-19.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Bandara Soekarno-Hatta Buka Layanan Tes Covid-19 untuk Umum

Rodrigo Duterte, Presiden Filipina juga mengatakan akan mulai memberlakukan karantina kedua, jika kasus positif Covid-19 masih terus bertambah menjelang vaksinasi pertama yang direncanakan pada Mei 2021.

Kini jumlah kasus infeksi Covid-19 di Filipina telah lebih dari 469.000 orang, dan 9.067 kasus kematian, yang menjadikan Filipina sebagai pemilik jumlah kasus dan korban Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.

Filipina juga kini sedang dalam tahap pembicaraan untuk memperoleh sekitar 80 juta dosis vaksin Covid-19, termasuk dari Pfizer Inc, Moderna dan AstraZeneca Inggris, serta Johnson & Johnson, Novavax Inc India, Sinovac Cina dan Institut Gamaleya Rusia.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x