Pemerintah Brasil Rencanakan Vaksinasi, 22 Persen Masyarakat Justru Menolak Divaksin

- 13 Desember 2020, 14:08 WIB
Bendera Brasil
Bendera Brasil /Pixabay/gleidiconrodrigues/

PR TASIKMALAYA - Pemerintah Brasil mengumumkan rencana vaksinasi nasional untuk melawan Covid-19 pada Sabtu, 12 Desember 2020.

Brasil rencananya akan memvaksinasi sekitar 51 juta orang atau sekitar seperempat dari populasi, pada paruh pertama tahun 2021.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan, 108 juta dosis akan tersedia untuk vaksinasi.

Baca Juga: Bravo! Buron 18 Tahun, Teroris Kasus Bom Bali I Berhasil Ditangkap Densus 88

Selain itu, vaksinasi akan memprioritaskan kelompok rentan yang mencakup petugas kesehatan, orang tua, dan masyarakat adat.

Rencana tersebut mengharuskan 70 persen dari populasi atau sekitar 148 juta dari 212 juta orang Brasil perlu diimunisasi.

Hal itu untuk menghentikan penyebaran virus. Rencana saat ini hanya mencakup sekitar sepertiga dari tujuan itu.

Baca Juga: Apresiasi HRS Datangi Polda Metro, Muannas Alaidid: Bukti Antum Bagian dari Indonesia

Dalam rencana tersebut, setiap orang akan membutuhkan dua dosis, tetapi tidak menyebutkan tanggal mulai vaksinasi penduduk.

Selain itu juga, rencana itu tidak merinci pasokan vaksin yang dibutuhkan.

Brasil berada di tengah-tengah wabah virus corona paling mematikan kedua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan lebih dari 180.000 kematian.

Baca Juga: Simak Alasan Kerusakan Laut Dapat Ancam Keberlangsungan Hidup

Pada Kamis, 10 Desember 2020, Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello berjanji untuk vaksinasi seluruh penduduk Brasil terhadap Covid-19 tahun depan.

Pemerintah sayap kanan Presiden Jair Bolsonaro mendapat tekanan dari gubernur negara bagian dan walikota.

Hal itu karena gagal mempersiapkan imunisasi massal atau mengamankan pasokan vaksin yang cukup beragam.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Resmi Ditahan, Fahri Hamzah: Aku Yakin Itulah Jalanmu Kini

Menurut Kementerian Kesehatan Brazil, tercatat ada 43.900 kasus tambahan virus corona yang dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir.

Serta 686 kematian akibat Covid-19, sehingga total kasus menjadi 6.880.127 dan jumlah kematian menjadi 181.123.

Di sisi lain, Brasil memiliki catatan yang patut ditiru untuk kampanye vaksinasi nasional dan sistem kesehatan masyarakat yang kuat.

Baca Juga: Dicecar 84 Pertanyaan, Habib Rizieq Shihab Resmi Ditahan

Tetapi, Bolsonaro telah berulang kali membantah bahaya virus dan skeptis terhadap vaksin yang mengatakan dia tidak akan mengambil suntikan Covid-19.

Dia juga mengatakan, pemerintahnya tidak akan membeli vaksin yang dibuat oleh Tiongkok, yakni Sinovac Biotech Ltd.

Di mana Sinovac kemungkinan akan menjadi yang pertama menyelesaikan uji coba tahap akhir di Brasil.

Baca Juga: Kadiv Humas Polri Ungkap Dua Alasan Habib Rizieq Ditahan Selama 20 Hari

AstraZeneca, Pfizer Inc, dan anak perusahaan farmasi Johnson & Johnson, Janssen juga memiliki vaksin dalam uji coba Fase 3 di Brasil.

Pemerintah Bolsonaro berencana menyisihkan 20 miliar reais ($ 4 miliar) dari anggarannya untuk membeli vaksin Covid-19.

Hasil survei DataFolha yang diterbitkan pada Sabtu, 12 Desember 2020, menunjukkan bahwa semakin banyak orang Brasil yang tidak mau di vaksin.

Baca Juga: Singgung Kasus HRS, Henry Subiakto: Kerumunan Bisa Ekspresikan Kekerasan

Sekitar 22 persen mengatakan mereka tidak mau menggunakan vaksin Covid-19.

Sebagian besar dari mereka tidak akan menerima vaksin yang dibuat oleh Tiongkok, karena komentar Bolsonaro yang skeptis terhadap vaksin itu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x