Terganggu dengan Dugaan Ancaman Militer Indonesia, Papua Barat Deklarasikan Kemerdekaannya

- 2 Desember 2020, 09:40 WIB
Tokoh kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda.*
Tokoh kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda.* /SBS

Penduduk asli provinsi adalah Melanesia, yang secara etnis berbeda dari daerah lain di Indonesia dan lebih dekat hubungannya dengan orang Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu , Fiji, dan Kaledonia Baru.

Wilayah tersebut secara militer dianeksasi oleh Indonesia pada tahun 1962, dan secara resmi dimasukkan ke dalam Republik Indonesia setelah referendum 1969 yang didukung PBB yang disebut Undang-Undang Pilihan Bebas.

Namun pemungutan suara itu dituduh sebagai sebuah kecurangan, dengan lebih dari 1.000 orang Papua diduga telah dipaksa memilih, dan beberapa diancam dengan kekerasan, untuk memilih mendukung Pemerintahan Indonesia.

Baca Juga: Masuki Zona Merah Covid-19, Warga Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat Dilarang Berkerumun

Indonesia menganggap Papua dan Papua Barat sebagai bagian integral dan tak terpisahkan dari negara Indonesia, dan secara konsisten menyatakan sedang berupaya untuk mengembangkan wilayah tersebut.

Tujuh aktivis Papua dihukum karena pengkhianatan setelah protes anti-rasisme. 

Jakarta saat ini sedang mencoba untuk memperpanjang ketentuan otonomi khusus yang pertama kali diperkenalkan di Papua Barat pada tahun 2001, yang seolah-olah memberi orang Papua bagian pendapatan yang lebih besar dari sumber daya alam mereka yang kaya dan otonomi politik yang lebih besar.

Ketentuan tersebut akan berakhir pada akhir tahun.

Baca Juga: Selalu Menghindar saat Dirinya Diserang Orang, Mahfud MD: Khawatir, Karena Saya Punya Jabatan

Pengunjuk rasa pro-kemerdekaan mengatakan undang-undang otonomi khusus digunakan untuk menekan gerakan kemerdekaan Papua, dan menuntut referendum pemisahan diri dari Indonesia.*** 

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah