Terganggu dengan Dugaan Ancaman Militer Indonesia, Papua Barat Deklarasikan Kemerdekaannya

- 2 Desember 2020, 09:40 WIB
Tokoh kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda.*
Tokoh kemerdekaan Papua Barat, Benny Wenda.* /SBS

PR TASIKMALAYA - Para pemimpin Papua Barat telah mendeklarasikan kemerdekaannya, Selasa 1 Desember 2020 untuk membuat pemerintahan sementara.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan provinsi itu terganggu oleh meningkatnya kekerasan di wilayahnya, termasuk pembunuhan seorang anak yang diduga oleh pasukan keamanan.

Provinsi ini menandai kemerdekaannya dengan mengibarkan bendera Bintang kejora yang sempat dilarang oleh militer Indonesia pada tahun 1961.

Baca Juga: Rumah sang Ibunda Dikepung Massa, Mahfud MD: Mereka Bukan Mengganggu Menko Polhukam

Gerakan kemerdekaan ini digelar oleh Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP), dan telah menyusun konstitusi baru serta menominasikan pemimpinnya yakni Benny Wenda sebagai presiden sementara.

“Hari ini, kami menghormati dan mengakui semua nenek moyang kami yang berjuang dan mati untuk kami dengan akhirnya membentuk pemerintahan bersatu yang menunggu,” kata Wenda.

Demi mewujudkan semangat masyarakat Papua Barat, ia menyatakan siap menjalankan negaranya itu.

“Sebagaimana diatur dalam konstitusi sementara kami, Republik Papua Barat di masa depan akan menjadi negara hijau pertama di dunia, dan suar hak asasi manusia - kebalikan dari dekade penjajahan berdarah Indonesia. Hari ini, kami mengambil satu langkah lagi menuju impian kami tentang Papua Barat yang merdeka, merdeka, dan merdeka!” ujarnya.

Baca Juga: Komentari Kemarahan Morrison, Pria Tiongkok Pembuat Foto Tentara Australia Beri Tanggapan Sinis

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x