Helikopter Pasukan Perdamaian Jatuh di Sinai, Tujuh Anggota Ditemukan Tewas

13 November 2020, 11:18 WIB
Ilustrasi helikopter jatuh. (Antara/Aji Styawan) /

PR TASIKMALAYA – Pada hari Kamis, 12 November 2020, sebuah helikopter yang ditumpangi Multinational Force and Observers (MFO) yang dipimpin AS, terjatuh di Sinai, Mesir, di dekat Kota Sharm el-Sheikh, dan menewaskan tujuh anggota pasukan penjaga perdamaian.

"Selama misi rutin di sekitar Sharm el-Sheikh, Mesir, sembilan anggota Pasukan dan Pengamat Multinasional (MFO) terlibat dalam kecelakaan helikopter," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam Reuters.

Anggota lain dari pasukan itu, seorang Amerika, selamat dan dievakuasi secara medis. Laporan sebelumnya dari militer AS menyebutkan korban tewas di Amerika berjumlah enam orang.

Baca Juga: Dorong Kepercayaan Wisatawan, Kemenparekraf Gelar Simulasi Protokol 3K Pariwisata

Seorang pejabat Pasukan dan Pengamat Multinasional, Brad Lynch, mengatakan bahwa pihaknya tengah secara aktif menyelidiki insiden yang melibatkan salah satu helikopter mereka.

MFO mengungkapkan dalam sebuah pernyataan, korban tewas dalam kejadian itu di antaranya adalah lima orang warga negara Amerika, seorang warga negara Perancis, dan seorang warga negara Ceko, yang masing-masing merupakan anggota dinas militer.

Sementara itu, seorang anggota MFO Amerika ditemukan selamat dan telah dievakuasi oleh tim medis ke rumah sakit Israel.

Kementerian Pertahanan Ceko menyatakan penyebab kecelakaan itu adalah kesalahan teknis karena tidak adanya tanda-tanda serangan terhadap pesawat.

Baca Juga: Resmi Tunda Pilkades 2020, Mendagri: Tak Ingin Kegiatan Masif di Desa Timbulkan Penyebaran Covid-19

Ceko juga mengonfirmasi bahwa salah satu anggota pasukan militernya termasuk di antara mereka yang tewas dalam kecelakaan helikopter itu.

Pasukan militer Israel memberitahukan bahwa mereka telah mengevakuasi penjaga perdamaian yang terluka ke sebuah rumah sakit di Israel.

MFO mengemukakan dalam keterangannya bahwa mereka akan melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab kecelakaan itu.

"Pada titik ini, tidak ada informasi yang menunjukkan penyebab jatuhnya pesawat itu kecuali kecelakaan," ujar MFO.

Baca Juga: Tanggapi Soal Ceramah HRS, Ferdinand Hutahaean Ungkap Pemberontakan dan Dukung Nikita Mirzani

Menteri Pertahanan AS, Chris Miller, menuturkan bahwa departemennya benar-benar berduka atas meninggalnya anggota pasukan menjelang peringatan Hari Veteran di Amerika Serikat.

Keberadaan MFO di Sinai pada dasarnya ditujukan untuk memonitor demiliterisasi Sinai di bawah perjanjian damai antara Mesir dan Israel pada tahun 1979.

Namun, demilitaerisasi telah berkurang dalam beberapa tahun terakhir sebab negara-negara tetangga memperketat kerja sama keamanan melawan pemberontak Sinai yang dipimpin Islam.

Kelompok militan Islam yang berafiliasi dengan ISIS diketahui aktif di Sinai.

Baca Juga: RUU Larangan Minuman Beralkohol Hendak Disahkan, Wakil Ketua MPR: Mayoritas Non Muslim Setuju

Pada Februari 2018, pasukan keamanan melancarkan operasi nasional melawan militan, yang dipusatkan di Sinai Utara.

Berdasarkan statistik resmi, lebih dari 930 tersangka militan telah tewas di wilayah itu bersama dengan puluhan personel keamanan.

Pasukan dan Pengamat Multinasional (Multinational Force and Observers) adalah pasukan penjaga perdamaian yang tidak terkait dengan PBB.

Bermarkas besar di Roma, pasukan tersebut menyatukan tentara dari 14 negara termasuk AS, Prancis, Australia, Kanada, Kolombia, Fiji, Jepang, dan Norwegia, dan juga pengamat sipil.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler