Menlu Korsel akan Kunjungi AS, Bongkar Program Nuklir dan Rudal Korea Utara

6 November 2020, 11:47 WIB
Ilustrasi Rudal. /Pixabay/WikiImages/

PR TASIKMALAYA - Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha berencana mengunjungi Washington pada Minggu, 8 November 2020 mendatang.

Hal itu dimaksudkan karena Seoul menjanjikan aliansi yang kuat dengan Amerika Serikat terlepas dari hasil pemilihan presiden, Kamis, 5 November 2020.

Sementara, Joe Biden dari Partai Demokrat dilaporkan meraup kemenangan di dua negara bagian utama Amerika Serikat atas pesainnya, Donald Trump.

Baca Juga: Berikut Pedoman Pelaksanaan Ibadah Umrah di Tengah Pandemi Covid-19

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Donald Trump menuduh ada penipuan dalam pemilu dan mengajukan tuntutan hukum, serta menuntut penghitungan ulang.

Padahal, hasil dalam perlombaan menuju Gedung Putih tersebut belum diketahui hasilnya sehari setelah pemungutan suara ditutup.

Dalam ketidakpastian hasil pemilu AS itu, Kang Kyung-wha tetap akan berkunjung ke Washington pada Minggu, selama selama empat hari.

Baca Juga: Menko PMK: Sistem Penyaluran Bansos 2021 Ada Perubahan

Kunjungan itu dilakukan Menlu Korsel atas undangan dari Menlu AS, Mike Pompeo yang membatalkan kunjungannya ke Seoul bulan lalu, setelah Trump dinyatakan positif Covid-19.

Kedua menlu akan mengadakan pertemuan mengenai masalah bilateral dan regional, termasuk pembicaraan yang sempat tertunda yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan rudal Korea Utara dengan imbalan penghapusan sanksi AS.

Meskipun ada ketidakpastian atas hasil pemilihan presiden AS, pihak Gedung Biru kepresidenan Korea Selatan mengatakan, akan mempertahankan aliansi 'solid' dengan AS, terlepas siapa pun yang memenangkan kursi di Gedung Putih.

Baca Juga: Bantah Habib Rizieq Shihab Pulang Lantaran Dideportasi, Sekum FPI: Itu Hoaks

"Terlepas dari hasil pemilu, pemerintah kami tidak hanya akan mempertahankan aliansi yang solid dengan Amerika Serikat tetapi juga melanjutkan kerja sama untuk mengembangkannya lebih lanjut.

"Kami juga akan secara aktif bekerja sama dengan pemerintahan baru untuk mencapai tujuan denuklirisasi semenanjung Korea dan membangun rezim perdamaian.

"Serta berkomunikasi erat sejalan dengan tradisi bahwa kedua negara telah bekerja sama dengan pemerintahan siapa pun dari satu sama lain," jelas juru bicara Gedung Biru, Kang Min-seok.

Baca Juga: Balas Cuitan Klaim Kemenangan Trump, Warganet Indonesia: yang Kalah Jadi Menhan

Gedung Biru dengan hati-hati memantau pemilihan presiden AS, dengan Presiden Moon Jae-in dijadwalkan tidak ada aktivitas publik pada Kamis.

Dewan Keamanan Nasional kepresidenan akan berkumpul pada pukul 03.00 sore (waktu setempat) untuk membahas perkembangan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler