Harapkan Hubungan Indonesia-AS Semakin Erat, Jokowi Sambut Baik Kunjungan Menlu AS

31 Oktober 2020, 18:45 WIB
Presiden RI, Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pempeo. //Dok Setneg

PR TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo menyambut kunjungan Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari Kamis, 29 Oktober 2020. Presiden Jokowi menerima dengan baik lawatan Mike Pompeo untuk yang kedua kalinya tersebut.

Dilansir oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Presiden Jokowi menganggap sambangan Mike Pompeo di masa pandemi ini sebagai partner strategis antara Indonesia dan Amerika.

"Selama pandemi ini, saling kunjung antara pejabat kita cukup intensif, bahkan dapat saya sampaikan paling intensif," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: 5 Film Korea yang Cocok untuk Ditonton Saat Merayakan Halloween di Rumah, Salah Satunya ‘Alive’

Sebagaimana yang kita ketahui, belum lama ini, Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia bertandang ke Amerika Serikat.

Sebelumnya James H. Anderson yang merupakan pejabat Under Secretary of Defense for Policy Amerika Serikat pun menyambangi Indonesia.

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi yang mengiringi Presiden Jokowi pada saat perjumpaan berujar bahwa Presiden Jokowi mengungkapkan komitmen kemitraan dan persahabatan yang baik.

Presiden Jokowi pun mengharapkan Amerika Serikat untuk menjadi true friend of Indonesia. Hal ini sudah barang pasti tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi perlu diusahakan dan dipelihara.

Baca Juga: Elang Hitam, Pesawat Tanpa Awak Pertama Buatan Indonesia yang Siap Menjaga NKRI

"Sehingga Presiden mengatakan bahwa untuk memelihara kemitraan ini diperlukan upaya yang serius, diperlukan pemahaman satu sama lain, dan diperlukan juga upaya untuk mewujudkan kerja sama yang konkret, termasuk di antaranya adalah kerja sama ekonomi," terang Menlu Retno.

Menlu Retno berkata Presiden menegaskan bahwa Indonesia akan memantau kolaborasi di sektor ekonomi kedua negara jika mengalami peningkatan di masa mendatang, termasuk angan-angan untuk perpanjangan sarana Generalized System Preference (GSP) bagi Indonesia.

Presiden pun berharap supaya kooperasi pertahanan bersama Amerika Serikat dapat berkembang. Presiden ingin Amerika mengetahui kebutuhan negara berkembang yang sekaligus negara muslim.

"Selain itu, Presiden juga mengatakan bahwa Indonesia ingin bahwa Amerika juga memahami Asia Tenggara dan bersama dengan negara-negara Asia Tenggara mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di kawasan," kata Menlu Retno.

Baca Juga: Menjelang Hari Pilpres Amerika, Peretas Iran Berhasil Akses Data Pemilih dan Buat Warga Khawatir

Sedangkan Mike Pompeo mengakui bahwa ia bangga dapat kembali menyambangi Indonesia dan mengungkapkan komitmennya yang kuat untuk meneruskan kemitraan strategis bersama Indonesia, tak terkecuali di sektor ekonomi.

Pompeo menuturkan Amerika akan memacu lebih banyak pebisnis Amerika agar menjalankan economic engagement dengan Indonesia.

Dalam lingkup kawasan, Indonesia dipandang oleh Amerika Serikat memiliki fungsi istimewa, yakni sebagai "jangkar" ASEAN.

Peran besar ini membuat Amerika benar-benar ingin mempererat hubungan dengan Indonesia, termasuk di sektor ekonomi dan kolaborasi di sektor pertahanan.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 7.0 Mengguncang Turki, Berpotensi Tsunami Hingga Terasa di Yunani

"Oleh karena itu, Mike Pompeo juga mengatakan bahwa ingin tidak saja menjalin hubungan baik pada tingkat pemerintah, tetapi juga menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan grass root, dengan stakeholders di Indonesia," terang Menlu Retno.

Sebagai penutup, Mike Pompeo memberikan apresiasi untuk peran Indonesia mengenai isu Afghanistan. Sebagaimana yang diketahui, Indonesia, Amerika, serta sejumlah negara lain tak berhenti bekerja sama sejak awal, guna menciptakan perdamaian di Afghanistan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Setneg

Tags

Terkini

Terpopuler