Klaim Bisa Pulihkan Covid-19, Trump Pastikan Antibodi Buatan Regeneron Dapat Izin untuk Publik

10 Oktober 2020, 21:55 WIB
Tangkapan Layar Video Donald Trump /Jakpusnews.com/Twiter Donald Trump

PR TASIKMALAYA - Donald Trump yang berangsur pulih dari virus Covid-19, sebelumnya telah mendapatkan penambahan antibodi buatan Regeneron.

Ia mendapatkan suntikan antibodi monoklonal buatan Regeneron minggu lalu.

Saat diwawancarai oleh Rush Limbaug, Donald Trump mengatakan dia akan memastikan obat tersebut mendapatkan izin pakai secepatnya.

Baca Juga: Pemerintah Duga Aksi Demo Ditunggangi, Rakyat: Kami Ditunggangi oleh Kepentingan Buruh Indonesia

Presiden Amerika Serikat menyampaikan bahwa dia mungkin tidak dapat pulih jika tidak diberi obat tersebut. Jumat, 9 Oktober 2020. 

Pemerintah Amerika Serikat berencana menyediakan satu juta dosis antibodi Covid-19 buatan Regeneron yang akan digunakan untuk mengobati pasien corona pada 2020, kata seorang pejabat bidang kesehatan, Jumat 9 Oktober 2020.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang terkonfirmasi positif Covid-19, minggu lalu diberikan obat itu sebagai salah satu upaya menyembuhkan gejala penyakit tersebut.

Baca Juga: Tips Sehat Jaga Imun di Musim Pancaroba, Dwi: Kalau Kita Sehat, Daya Tahan Tubuh Menang

Operation Warp Speed, program pemerintah Amerika Serikat yang dibentuk untuk penanggulangan Covid-19, telah mengamankan ratusan ribu dosis obat antibodi monoklonal yang dikembangkan oleh Regeneron Pharmaceutical Inc and Eli Lilly & Co, U.S.

Hal itu diungapkan oleh Pejabat Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, Paul Mango, saat berbicara lewat telepon dengan jurnalis.

Dia mengatakan akan ada satu juta dosis yang diamankan oleh pemerintah sampai akhir tahun ini, ujar dia.

Regeneron Pharmaceutical Inc and Eli Lilly & Co, U.S mengatakan obat itu efektif menyembuhkan penyakit dalam uji klinis.

Baca Juga: Buat Susunan Baru Direksi, Erick Thohir Resmi Rombak PT Perusahaan Pengelola Aset

Kedua perusahaan itu juga telah mengajukan izin penggunaan darurat ke Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (FDA).

Walaupun demikian, dua obat Covid-19 yang dikembangkan oleh Regeneron Pharmaceutical Inc and Eli Lilly & Co, U.S tidak sama.

Regeneron merupakan campuran dua antibodi yang bertujuan melindungi tubuh dari virus, sementara obat buatan Eli Lilly & Co berbahan dasar satu jenis antibodi.

Sejauh ini, khasiat dua obat itu tidak dapat dibandingkan mana yang lebih berkhasiat karena belum ada penelitiannya.

Baca Juga: Sebut Demo UU Cipta Kerja Disponsori, Airlangga: Ada Tokoh yang Menggerakkan dan Membiayai

Publik juga belum mengetahui bagaimana FDA akan mengurus perizinan obat tersebut.

Dokter belum dapat memberi obat itu ke pasien selama belum ada izin dari FDA.

Obat hanya boleh diberikan untuk pasien peserta uji klinis, atau mereka yang berada dalam kondisi kritis, seperti yang menjadi dasar pemberian obat bagi Presiden AS Donald Trump.

Mango mengatakan pemerintah akan mengalokasikan obat-obatan Covid-19 ke negara-negara bagian sesuai kebutuhan. Aturan pemberian itu juga berlaku untuk remdesivir, obat Covid-19 buatan Gilead Sciences Inc.

Baca Juga: 6 Fakta Lowongan Kerja di Tengah Pandemi, ini 10 Posisi yang Banyak Dicari Perusahaan!

Regeneron menyepakati penjualan obat Covid-19, yang disebut REGN-COV2, senilai 450 juta dolar AS (sekitar Rp 6,6 triliun) pada Juli 2020. Obat itu rencananya akan dialokasikan untuk kurang lebih 300.000 pasien.

Walaupun demikian, Regeneron dan Lilly mengatakan pihaknya belum menandatangani perjanjian lain di bawah kerangka Program Operation Warp Speed.

Regeneron mengatakan kurang lebih 50.000 dosis tersedia saat ini.

Sementara itu, pada awal minggu ini Lily mengatakan pihaknya berencana memproduksi kurang lebih satu juta dosis obat pada 2020.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler