Armenia Dan Azerbaijan Telah Sepakat Untuk Melakukan Gencatan Senjata

10 Oktober 2020, 11:30 WIB
Setelah perang yang terjadi sejak 27 september 2020, Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk melakukan gencatan senjata. //Dok. Warta Ekonomi

 

PR TASIKMALAYA – Setelah perang yang terjadi sejak 27 september 2020, Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Setelah mengundang kedua negara untuk melakukan dialog pada 9 Oktober 2020.

Pertemuan diplomatik ini merupakan yang pertama kali sejak perang pada 27 September 2020 yang memakan ratusan korban.

Baca Juga: Hadiri Konferensi Tingkat Menteri GNB, Menlu: Dasasila Bandung Adalah Pedoman Moral Hadapi Dunia

Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan akan dimulai pada 12.00 siang, Sabtu 10 Oktober 2020.

Saat gencatan senjata itu, kedua negara akan melakukan pertukaran tahanan dan juga korban yang meninggal pada perang tersebut.

Lavron yang menjadi penengah dalam mediasi tersebut juga mengumumkan terkait gencatan senjata pada 03.00 malam GMT. Setelah 10 jam melakukan pembicaraan.

Dia juga mengatakan Armenia dan Azerbaijan setuju untuk melakukan pembicaraan terkait penyelesaian konflik.

Baca Juga: Aksi Anarkis Demostran Dinilai Telah Ditunggangi, Mahfud MD: Pelaku Akan Diproses Hukum

Lavron juga menambahkan bahwa Palang Merah Internasional akan bertindak sebagai perantara dalam operasi kemanusiaan.

Dia tidak membeberkan detailnya mengenai pembicaraan tersebut, tetapi Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Grup Minks Eropa (OSCE) akan menengahi.

Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan dan mitranya dari Azeri Jeyhun Bayramov tidak berbicara kepada wartawan.

Daerah gunung kantong itu secara hukum internasional adalah wilayah Azerbaijan, tetapi pecah dalam perang karena Uni Soviet runtuh dan dihuni serta diperintah oleh etnis Armenia.

Baca Juga: Demostran UU Cipta Kerja Rusak Fasilitas Publik di Surabaya, Risma : Kenapa Kamu Rusak Kotaku?

Pertempuran baru dalam konflik puluhan tahun telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya pertempuran yang lebih luas di Turki, sebagai sekutu dekat Azerbaijan.

Selain itu, adanya pakta pertahanan antara Rusia dan Armenia.

Perang juga meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan jaringan pipa yang membawa minyak dan gas Azeri ke Eropa.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler