Kabar Donald Trump Positif Covid-19 Tersebar, Para Staf Gedung Putih Merasa 'Ketakutan'

3 Oktober 2020, 17:59 WIB
Presiden AS Donald Trump /tim indobalinews2/AFP

PR TASIKMALAYA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah resmi dikarantina dan dirawat di rumah sakit militer Walter Reed National Military Medical Center, Sabtu 3 Oktober 2020.

Donald Trump menyatakan hal itu dalam media sosial Twitternya.

Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, mengumumkan bahwa hasil tes mereka menunjukkan positif corona.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 di Tower 6 dan 7 Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 42 Orang

Namun Donald Trump dan istrinya dikarantina secara terpisah, ibu negara dikarantina di Gedung Putih.

Media dalam negeri Amerika Serikat menambahkan sejumlah daftar ketidakpastian menyusul hasil tes Donald Trump yang menunjukkan ia positif corona.

Dan kini berada di rumah sakit militer Walter Reed National Military Medical Center.

Dikutip dari New York Times menyatakan banyak hal yang belum jelas setelah Donald Trump resmi berada di rumah sakit militer tersebut, Sabtu 3 Oktober 2020.

Baca Juga: Arteria Dahlan Singgung Soal Pengganti Jaksa Agung, Kinerja ST Burhanuddin Jadi Pertanyaan

"Berapa banyak orang lain yang ikut terinfeksi? Seberapa jauh virus ini menyebar di Kongres? Apa artinya ini untuk sisa debat presiden dan sidang konfirmasi Mahkamah Agung?" tulis New York Times dalam kolom politiknya.

"Diagnosis Presiden Trump ini akan merusak peluang pemilihannya kembali. Tapi ada begitu banyak yang tidak kita ketahui," tulisnya.

Trump diketahui sudah mendatangi tujuh negara bagian berdasarkan catatan yang dirangkum Reuters.

Sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit setelah dinyatakan positif Covid -19.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Mencapai 5% di Tahun 2021 dengan Kondisi Ini!

Selama enam hari sebelumnya Presiden Donald Trump sempat melakukan debat dengan Joe Biden, memperkenalkan calon Mahkamah Agung, menghadiri dua penggalangan dana, dan berada dalam ruangan bersama sekitar 5.000 orang di dua kampanye.

Pengungkapan itu memicu serangkaian tes virus corona bagi orang-orang yang bepergian dengan Donald Trump, orang-orang yang dia kunjungi, dan orang-orang yang ia temui.

USA Today mencatat bahwa Donald Trump sendiri menerima satu dosis 8 gram koktail antibodi poliklonal Regeneron sebagai tindakan pencegahan, menurut sebuah memo dari dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley.

Baca Juga: Merayakan HUT RI Ke-75, Diskon 50 Persen Diberikan untuk Sambungan Baru PDAM Depok

Koktail antibodi ini sedang dipelajari dalam empat uji klinis tahap akhir dan keamanan serta kemanjurannya belum sepenuhnya dievaluasi oleh otoritas regulator mana pun, kata perusahaan itu dalam situsnya.

Menurut Conley, Donald Trump juga telah mengonsumsi asupan zinc, vitamin D, famotidine, melatonin dan, aspirin setiap hari.

"Sampai sore ini, Presiden masih kelelahan tetapi dalam semangat yang baik," kata Conley, menurut memo itu.

Conley mengatakan ibu negara hanya mengalami batuk ringan dan sakit kepala.

Baca Juga: Akan Berakhir di Penghujung Musim 2021, Honda Putuskan Berhenti Jadi Pemasok Mesin Formula 1  

Dia menambahkan bahwa anggota keluarga presiden lainnya dalam keadaan sehat dan dinyatakan negatif Covid-19.

Kondisi terakhir ini membuat Gedung Putih cukup khawatir, sebagaimana diungkap oleh pakar bahasa tubuh.

Patti Wood, pakar bahasa tubuh dan penulis "Snap: Making the Most of First Impressions, Body Language, dan Charisma", menganalisis dua foto yang diambil dari Reuters dan Associated Press untuk DailyMail.com.

Dalam analisisnya, Staf Gedung Putih tampak 'ketakutan' dan terkejut 'ketika mereka berkumpul untuk menunggu Presiden Donald Trump naik ke Marine One untuk diterbangkan ke Walter Reed National Military Medical Center.

Baca Juga: Moeldoko Sebut KAMI Ganggu Kestabilan Politik, Fahri Hamzah: Dia Bawa Agenda Pribadi

Dia mengatakan para staf yang berdiri di luar Gedung Putih menunggu Donald Trump lepas landas tampaknya adalah kelompok orang yang benar-benar terkejut pada diagnosis presiden dan takut tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

'Mereka berkumpul berdekatan, mereka tidak mengkhawatirkan diri mereka sendiri bahkan dalam situasi seperti ini. Ada kesatuan dalam kelompok ini. Saya merasa mereka peduli, khawatir, dan sedih sekaligus takut," katanya. 

Gedung Putih kini telah menyatakan keharusan mengenakan masker di area umum Gedung Putih, yang sebelumnya masih sering dilalaikan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler