Network
PR TASIKMALAYA – Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia menduga, Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan membawa agenda politik.
Ditambah lagi adanya pernyataan soal dugaan Moeldoko yang menyebut bahwa Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mengganggu kestabilan politik.
“Padahal presiden berkali-kali mengatakan bahwa sikap kritis tak menghalangi untuk bersahabat atau jangan-jangan banyak anggota kabinet yang punya agenda pribadi?” ujarnya.
Baca Juga: Rela Melepaskan Gelarnya, Mike Tyson: Jika Ada yang Pecahkan Rekor, Saya Menghormatinya
Menurutnya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa kritik merupakan perbedaan yang tidak menghalangi pertemanan.
“Gampang banget orang dituduh mengganggu stabilitas politik. Sikap para pembantu Presiden Jokowi dalam melihat oposisi dan suara-suara kritis masih memakai kacamata pra-reformasi dan pra-demokrasi,” jelasnya.
Oleh karena itu, Fahri mengkritik bahwa keberadaan oposisi merupakan syarat dari demokrasi itu sendiri.
Baca Juga: Sebelumnya Desak BPJS, Kini Luhut Binsar Desak BPPT untuk Percepat Produksi Alat PCR Dan Rapid test
“Tapi pemerintah selalu nampak mengirim sinyal ganda. Gampang di depan corona, gampang juga di depan oposisi, dan semakin tenang ia nampak makin besar dan gagah kuasa. Semakin panik, maka ia nampak makin kecil, dan lemah,” ujarnya.
