PR TASIKMALAYA - Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal mengungkapkan bahwa di tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai angka 5%.
Dengan mencermati beberapa syarat seperti tersedianya vaksin Covid-19, refromasi untuk investasi, reformasi anggaran, dan perkembangan ekonomi internasional.
"Penting sekali bahwa Pemulihan Ekonomi itu Covid-nya harus tertangani, vaksinnya harus ada, sisi demand, sisi supply harus dilanjutkan supportnya, akselerasi reformasi harus dilakukan (seperti) Omnibus Law Cipta Kerja, reformasi anggaran dan lembaga pengelola investasi harus kita lakukan untuk menarik investasinya supaya positif," Febrio menerangkan secara virtual dalam Dialogue Kita edisi Oktober 2020 hari Jumat, 2 Oktober 2020.
Baca Juga: Pep Guardiola Sanjung Manajer Leeds United sebagai Anugerah Liga Premier
Ia mengatakan, jangan sampai investasi 2021 belum tumbuh.
"Tentunya ini juga tergantung dari pola pertumbuhan ekonomi global terutama negara maju dan partner utama kita untuk berdagang seperti Cina, US dan Jepang," sambungnya.
Dalam rancangan postur APBN 2021, terdapat defisit 5,7% dari PDB karena belanja tidak turun, masih di kisaran Rp 2.750 triliun, transfer daerah juga naik.
Sebagai motor, pemerintah berharap itu dimanfaatkan sebagai kebijakan countercyclical.
Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Vladimir Putin hingga Erdogan Turut Berikan Tanggapan