Diduga Punya Misi Besar yang Menguntungkan, Ini Tujuan Israel Melakukan Normalisasi Hubungan

31 Agustus 2020, 09:58 WIB
Bendera UEA dan Israel terlihat di Netanya, Israel setelah pembentukan hubungan diplomatik penuh antara kedua negara.* /AP Images/Ariel Schalit

PR TASIKMALAYA - Ide tentang normalisasi yang dijalankan Israel diduga punya maksud untuk mengendalikan dunia Arab.

Diketahui sebelumnya, Israel telah melakukan normalisasi dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Kepala Hamas, Khaled Mashal berbicara di sebuah acara online dan mengatakan Israel dahulu juga berhasil menggaet Mesir dengan perjanjian Camp David yang mengarah pada konsep normalisasi untuk mengontrol orang Arab.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Wajar Kerugian yang Dialami Pertamina, Posisi Jabatan Ahok Kini Masih Aman

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian perdamaian di Washington pada 1979 setelah Camp David Accords pada 1978, yang mengakhiri konflik militer antara kedua negara yang sekarang memulai hubungan bilateral yang stabil.

Mashal mengatakan Israel mengikuti kebijakan baru dengan mengambil keuntungan dari perubahan regional dan internasional dalam beberapa tahun terakhir dan upaya untuk menormalkan hubungan dengan Israel tidak menguntungkan siapa pun kecuali pemerintah Tel Aviv.

Turki membuat takut Israel dengan menampilkan model politik Islam dan kekuatan demokrasi, perdagangan dan industrinya.

Baca Juga: Sempat Disangka Asteroid, Satelit Berumur 56 Tahun MIlik NASA Kembali ke Bumi Akhir Minggu ini

Mashel menambahkan ada beberapa negara yang memainkan peran efektif dalam perubahan global tidak seperti negara-negara Arab yang sebagian besar telah kehilangan pengaruhnya.

Dia mengatakan rencana aneksasi Israel Abad ini adalah kesepakatan yang tidak akan diterima oleh warga Palestina.

Sebagai bagian dari Kesepakatan Abad Ini Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pemerintahnya akan secara resmi mencaplok Lembah Jordan dan semua blok permukiman di Tepi Barat.

Baca Juga: Patut Diwaspadai, Berikut 6 Tanda Kecil yang Tidak Kita Sadari Saat Tubuh Terserang Covid-19

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan menurut hukum internasional, membuat semua permukiman Yahudi di sana, serta aneksasi yang direncanakan.

Para pejabat Palestina telah mengancam akan menghapus perjanjian bilateral dengan Israel jika itu terus berlanjut dengan pencaplokan, yang selanjutnya akan merusak solusi dua negara.

Mayoritas komunitas internasional, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa, tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang telah didudukinya sejak 1967.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Anadolu Agency

Tags

Terkini

Terpopuler