Israel Tak Ingin Berdamai dengan Palestina, Arab Saudi Ancam Tak Mau Jalani Hubungan Diplomatik

26 Agustus 2020, 12:00 WIB
Bendera Arab Saudi. */Net /

PR TASIKMALAYA - Arab Saudi mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya tidak akan mengikuti Uni Emirat Arab dan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara itu menandatangani perjanjian damai dengan Palestina.

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan itu kepada wartawan dalam kunjungannya ke Berlin.

"Perdamaian harus dicapai dengan Palestina," ucapnya berdasarkan perjanjian internasional sebagai syarat untuk normalisasi hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Diejek Pikunan oleh Trump, Joe Biden Klaim Tubuhnya Lebih Sehat dan Siap Jadi Presiden Dua Periode

"Setelah itu tercapai semua hal menjadi mungkin," tambahnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Telegraph.

Kesepakatan mengejutkan Israel-UEA sebelumnya hanyalah kesepakatan ketiga yang dicapai Israel dengan negara Arab, setelah Mesir dan Yordania.

Hal itu meningkatkan prospek kesepakatan serupa dengan negara-negara Teluk pro-Barat lainnya.

Hingga saat ini, Arab Saudi, ekonomi terbesar di dunia Arab, telah mempertahankan sikap diam yang mencolok atas kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Dibintangi oleh Park Ji Hoon dan Lee Ruby, 'Love Revolution' Telah Rilis Teaser dan Poster Drama

Namun pejabat lokal telah mengisyaratkan bahwa Riyadh tidak mungkin segera mengikuti jejak sekutu utamanya di kawasan meskipun ada tekanan AS.

Pada konferensi pers dengan mitranya dari Jerman Heiko Maas, Pangeran Faisal mengulangi kritik terhadap kebijakan sepihak Israel dalam pencaplokan dan pembangunan permukiman di Tepi Barat.

Ia mengatakan hal itu tidak sah dan justru akan merugikan bagi solusi dua negara tersebut.

Sebagai bagian dari kesepakatan penting, Israel setuju untuk menangguhkan aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki, meskipun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan rencana itu tidak akan dibatalkan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Di Tengah Santernya Kabar Koma Pemimpin Korut, Publik Dibuat Bertanya Soal Foto Sehat Kim Jong Un

Warga Palestina memprotes kesepakatan itu sebagai pengkhianatan oleh pemain utama di dunia Arab, yang secara luas berpendapat bahwa hubungan normal dengan Israel hanya mungkin terjadi setelah perselisihan dengan Palestina diselesaikan.

Pangeran Faisal mencatat bahwa Arab Saudi telah mensponsori prakarsa perdamaian Arab tahun 2002 yang mengulurkan prospek normalisasi hubungan dengan Israel.

Namun Riyadh sekarang tidak melihat jalan menuju hubungan diplomatik tanpa kesepakatan damai Palestina dan Israel.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Telegraph

Tags

Terkini

Terpopuler