Uji Coba Keefektifan Masker, Ilmuwan Peringatkan Jenis Masker yang Kurang Berfungsi Cegah Covid-19

10 Agustus 2020, 18:00 WIB
14 jenis masker yang di uji coba oleh peneliti dari Dake University.* //New York Post

PR TASIKMALAYA - Masker yang terbuat dari kain rajutan disebut yang paling tidak efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.

Peneliti di Duke University membuat penemuan itu saat menguji 14 jenis masker yang ada.

Masker N95, yang sering digunakan oleh profesional perawatan kesehatan, memiliki tingkat yang paling baik untuk mencegah transmisi tetesan pernapasan selama percakapan biasa di tengah pandemi.

Baca Juga: Banyak Jenazah yang Tak Bisa Diidentifikasi, Gubernur Beirut: Mereka Supir Truk dan Pekerja Asing

Peneliti dari departemen fisika Duke menemukan bahwa masker yang memiliki fungsi lebih baik lainnya dalam mencegah virus corona adalah masker bedah tiga lapis dan masker kain.

Tapi meski masker rajutan terlihat unik, benda tersebut tidak menawarkan banyak perlindungan untuk menghadapi virus corona.

Masker ini terbukti memecah tetesan yang lebih besar menjadi partikel yang lebih kecil, dan memungkinkan virus corona untuk lebih mudah masuk.

"Kami sangat terkejut menemukan bahwa jumlah partikel yang diukur pada masker bulu atau rajutan sebenarnya melebihi jumlah partikel yang diukur tanpa menggunakan masker," kata Martin Fischer, salah satu penulis studi tersebut.

Baca Juga: Kemas Ulang Album 'GO LIVE', Stray Kids Telah Dikonfirmasi untuk Melakukan Comeback

Ia menekankan bahwa untuk mendorong orang untuk memakai masker, tapi yang benar-benar berfungsi.

"Untuk menguji topeng tersebut, para ilmuwan menggunakan kotak hitam yang dilengkapi dengan laser dan kamera ponsel. Seseorang yang memakai masker wajah akan berbicara ke arah sinar laser di dalam kotak. Kemudian, jumlah tetesan inhalasi yang tersebar tersebut direkam oleh kamera di bagian belakang kotak," ujarnya, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs New York Post.

Algoritme komputer kemudian menghitung tetesan yang terlihat di video untuk menentukan berapa banyak masker yang bocor.

Baca Juga: Eks Anggota DPR RI Fraksi PDIP Dipanggil KPK, Jubir Ali Fikri: Jadi Saksi Tersangka Korupsi HA

Para peneliti mengatakan ini adalah metode pengujian yang berbiaya rendah dan efektif untuk melihat mana masker berfungsi dan mana yang tidak.

"Ini adalah alat visual yang sangat kuat untuk meningkatkan kesadaran bahwa masker yang sangat sederhana, seperti masker kain buatan sendiri, sangat efektif menghentikan sebagian besar tetesan pernapasan," kata Fischer.

Perusahaan dan produsen juga dapat menyiapkan dan menguji desain masker sebelum memproduksinya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler