Tewaskan 7 Orang dan Menginfeksi Puluhan Warga, Bunyavirus Kembali Muncul di Daratan Tiongkok

8 Agustus 2020, 21:00 WIB
//China News Service via Getty Image

PR TASIKMALAYA - Virus mematikan telah menewaskan tujuh orang di Tiongkok dan menyebabkan lebih dari 60 orang terinfeksi.

Bunyavirus baru yang sangat patogen telah muncul kembali di daerah pedesaan Tiongkok.

Bunyavirus adalah virus yang ditularkan melalui kutu dan dapat menyebabkan sindrom trombositopenia yang menyebabkan demam berdarah akibat virus.

Baca Juga: Perkantoran Jadi Klaster Baru Penularan Wabah Virus Corona, Jubir Wiku Adisasmito Angkat Suara

Di antara korban kuman itu, seorang petani teh berusia 65 tahun di provinsi Jiangsu, Tiongkok mengalami demam tinggi 40 derajat Celsius dan batuk.

Menurut para ahli, virus bisa menular dari orang ke orang dan juga bisa tertular melalui darah.

Virus juga dapat menyebar melalui hewan, dan kebanyakan orang terinfeksi melalui gigitan kutu.

Juga ditemukan seorang pasien yang meninggal setelah tertular bunyavirus tiga tahun lalu dan menginfeksi 16 orang yang telah melakukan kontak dengannya. 

Baca Juga: Debut TREASURE Dinilai Mengesankan, 'BOY' Raup Jutaan Penonton Dalam Waktu Kurang dari 24 Jam

Hal itu disampaikan oleh Sheng Jifang, seorang ahli virus novel bunya.

Dari mereka yang terinfeksi, satu orang kemudian meninggal.

Kemunculan kembali ini terjadi setelah virus pertama kali ditemukan pada 2009 di provinsi Henan tengah dan timur Tiongkok.

Sejak itu, virus itu menyebar ke Taiwan di mana seorang pria berusia 70-an yang tidak bepergian ke luar negeri tapi tertular virus setelah berjalan di pegunungan.

Baca Juga: Akui Sakit Hati oleh Perkataan Orang Tua Sang Korban, Seorang Dosen Tusuk Kekasihnya hingga Tewas

Tingkat kematian akibat virus bunya adalah 10% menurut Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan.

Penderita mengalami demam tinggi, kelelahan, mual, dan kehilangan nafsu makan.

Dalam kasus ekstrim, virus dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh dan kematian.

Hal ini terjadi saat dunia berjuang melawan pandemi virus corona, yang dimulai di Tiongkok akhir tahun lalu.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler