Terima Informasi dari Intelijen, Joe Biden Sebut Rusia Terus Turun Tangan untuk Pengaruhi Pemilu AS

20 Juli 2020, 10:30 WIB
MANTAN Wakil Presiden Joe Biden yang mencalonkan diri untuk presiden Amerika Serikat dari Demokrat berorasi saat kampanye di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Senin 9 Maret 2020.* /ANTARA/

PR TASIKMALAYA - Calon presiden AS, Joe Biden mengatakan dia sekarang mendapatkan pengarahan dari intelijen reguler AS.

Ia kemudian telah diberitahu bahwa Rusia terus berupaya untuk ikut campur dalam pemilihan AS mendatang.

"Kami tahu dari sebelumnya. Saya mendapat pengarahan lagi. Rusia masih terlibat dalam upaya mendelegitimasi proses pemilihan kami. Ini faktanya," kata Biden pada 17 Juli 2020, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Radio Free Europe.

Baca Juga: Punya Hubungan yang Sangat Erat, RUU BPIP dan Kasus Djoko Tjandra Jadi Urgensi di Tanah Air Saat ini

Biden, mantan Wakil Presiden Barack Obama, adalah calon Demokrat untuk menghadapi Presiden Republik Donald Trump dalam pemilihan 3 November 2020 mendatang.

Jika Biden menang, ia akan mulai menjabat pada Januari 2021 nanti.

Secara menjadi adat, calon untuk partai oposisi terkemuka mulai menerima pengarahan intelijen sebelum pemungutan suara sehingga kandidat akan mendapat informasi sepenuhnya pada hari pertama jika ia memenangkan pemilihan.

Baca Juga: Tambahan Pasien Covid-19 Terus Menaik, Angka Kasus Virus Corona di Indonesia Lampaui Tiongkok

Biden, berbicara selama penggalangan dana online dengan pendukung dan memperingatkan, jika Moskow mempertahankan upayanya untuk ikut campur, maka akan ada 'harga nyata yang harus dibayar' jika ia memenangkan kursi kepresidenan nanti.

Beberapa agen intelijen AS menyimpulkan bahwa Moskow bertindak untuk membantu Trump dalam pemilu 2016.

Rusia membantah tuduhan itu. Trump telah berulang kali menentang tuduhan bahwa dirinya tellah berkolusi dengan Rusia.

Baca Juga: Sebut Kasus Editor Metro TV sebagai Pembunuhan Berencana, Ahli Hukum: Pasti Ada Celah Kejahatannya

Biden juga mengatakan bahwa Tiongkok sedang melakukan kegiatan yang dirancang untuk membuat dirinya kalah pada pemilihan umum 2020.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Biden tersebut.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Tags

Terkini

Terpopuler